DONYAPOST, Takengon — Festival Panen Kopi Gayo menjadi wadah bagi para petani untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam budidaya kopi yang berkelanjutan. Prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan seperti pemupukan organik, praktik-praktik penanaman yang ramah lingkungan, dan perlindungan hutan di sekitar perkebunan kopi dipromosikan disini.
Hal itu diungkapkan Inisiator Festival Panen Kopi Gayo, Hardiansyah Ay dalam keterarangan tertulisnya, Kamis (9/11/2023) kepada donyapost.com.
Ia mengatakan, dengan festival itu, dirinya bisa saling bersilahturahmi, berdiskusi dan membuka wawasan kembali untuk keberlanjutan kopi Gayo ditengah tantangan saat ini yang semakin kompleks.
“Juga menunjukan apa yang kami raih lewat pameran, bazar pertunjukan dengan media seni budaya,” kata Hardiansyah yang dibenarikan Aman Akram, petani kopi di Aceh Tengah.
“Semua ini tidak hanya meningkatkan produktivitas kopi, tetapi juga menjaga ekosistem yang mendukung pertanian yang memungkinkan untuk diversifikasi, yang mana ketika panen kopi tidak berlimpah, petani masih dapat mengandalkan sumber pendapatan lainnya, seperti pertanian tanaman pangan atau peternakan.”
Dikatakan,sstrategi diversifikasi ini juga dapat membantu menciptakan fondasi yang kokoh untuk ketahanan pangan jangka panjang. “Sebagai hasil dari usaha bersama dalam industri kopi masyarakat dan perayaan Festival Panen Kopi Gayo, masyarakat penyelenggara mampu menghadapi tantangan ketahanan pangan dengan lebih baik.”
Dikatakan, semakin banyak praktik-praktik pertanian berkelanjutan, semakin banyak petani yang berhasil dan semakin kuat industri kopi masyarakat, semakin besar pula kontribusi mereka terhadap penyediaan makanan yang cukup dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
Ia menyebutkan, Festival Panen Kopi Gayo lebih dari sekadar perayaan hasil pertanian kopi, festival ini juga membantu untuk membangun masa depan yang lebih terjamin dalam hal pangan.
Festival Panen Kopi Gayo diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa-desa penyelenggara melalui pemajuan kebudayaan desa dengan pengembangan potensi-potensi budaya yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan kesejahtraan bagi masyarakat dengan menjaga nilai-nilai kebudayaan setempat sebagai modal untuk melanjutkan kehidupan.