DONYAPOST, Banda Aceh — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Irwansyah, menerima audiensi dengan Dinas Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), serta perwakilan dokter dari rumah sakit swasta se-Kota Banda Aceh untuk membahas optimalisasi layanan kesehatan Public Safety Center (PSC).
Pertemuan yang berlangsung di ruang kerjanya pada Selasa (4/3/2025) ini menyoroti pentingnya meningkatkan aksesibilitas layanan PSC bagi masyarakat.
Irwansyah menegaskan bahwa Pemerintah Kota Banda Aceh perlu memperkuat layanan PSC di setiap puskesmas dan gampong guna memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan cepat, terutama bagi pasien yang membutuhkan tindakan darurat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Menurutnya, PSC 119 tidak hanya bertugas menangani layanan kesehatan masyarakat, tetapi juga memiliki peran dalam mitigasi kejadian darurat lainnya, seperti kecelakaan lalu lintas dan bencana alam.
“Selama ini peran PSC sudah berjalan dengan baik, tetapi perlu ditingkatkan kembali agar lebih mudah diakses oleh masyarakat. Ada beberapa tim medis PSC yang pekerjaannya masih tumpang tindih dengan dokter puskesmas, sehingga perlu penyesuaian agar SDM PSC tersedia di setiap puskesmas,” ujar Irwansyah.
Irwansyah menambahkan bahwa optimalisasi PSC dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai rumah sakit swasta di Banda Aceh.
Hasil diskusi menunjukkan bahwa kerja sama antara puskesmas, gampong, dan rumah sakit dapat meningkatkan efisiensi serta mempercepat respons dalam keadaan darurat.
“Selain kerja sama, koordinasi antarinstansi juga harus diperkuat agar tidak terjadi kendala dalam pelayanan kesehatan. Dengan sinergi yang baik, PSC dapat bekerja lebih optimal dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” katanya.
Dalam hal sumber daya manusia (SDM), Irwansyah juga menyoroti perlunya dukungan bagi tenaga medis dalam memperoleh sertifikasi Advanced Cardiac Life Support (ACLS) dan Advanced Trauma Life Support (ATLS).
Sertifikasi ini penting untuk memastikan kesiapan tenaga medis dalam menangani kondisi gawat darurat.
Di samping itu, fasilitas PSC juga menjadi perhatian. Menurutnya, pemerintah harus memastikan ketersediaan ambulans dengan peralatan medis yang memadai untuk mendukung tindakan penyelamatan pasien di lapangan.
Dengan peningkatan fasilitas dan kompetensi tenaga medis, PSC diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih baik bagi masyarakat Banda Aceh. Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, dr. Lukman, SKM, mengungkapkan bahwa selama ini PSC sudah bekerja dengan baik.
Namun, adanya regulasi yang berlaku saat ini menyebabkan beberapa tenaga medis PSC harus dirumahkan, sehingga mempengaruhi operasional layanan tersebut.
“Beberapa tenaga medis PSC dirumahkan, tetapi kami tetap memastikan layanan ini tetap berjalan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjalin kerja sama dengan tenaga medis di rumah sakit swasta.”
“Selain itu, untuk tenaga kontrak yang akan diajak kembali bekerja, perlu ada kepastian regulasi yang menjadi payung hukum bagi mereka,” jelas Lukman.
Ia juga menekankan bahwa pihaknya sedang berupaya memetakan permasalahan yang ada agar dapat mencari solusi terbaik demi meningkatkan kembali layanan PSC.
Dengan adanya dukungan dari DPRK Banda Aceh dan kerja sama berbagai pihak, diharapkan layanan PSC bisa lebih mudah diakses oleh masyarakat serta memberikan penanganan yang lebih optimal bagi pasien yang membutuhkan pertolongan darurat.
Irwansyah berharap agar langkah-langkah ini dapat segera direalisasikan demi meningkatkan pelayanan kesehatan di Banda Aceh. “Kami ingin memastikan bahwa setiap warga memiliki akses cepat dan mudah ke layanan PSC.”
“Dengan koordinasi yang baik, tenaga medis yang kompeten, dan fasilitas yang memadai, kita dapat memberikan layanan kesehatan darurat yang lebih maksimal,” demikian Irwansyah. [dp]