Berita  

Heri Julius Desak Perjelas Status Buka Tutup Ruas Tol Seksi 1

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh Heri Julius S.Sos., M.M., | Foto Ist

DONYAPOST, Banda Aceh — Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Dapil I, Heri Julius S.Sos., M.M., mendesak agar pengelola jalan tol di Aceh memperjelas status buka-tutup ruas Seulimum–Padang Tiji.

Ia menekankan hal tersebut harus menjadi prioritas, disertai perhatian pada sarana penunjang lain, agar tidak lagi terjadi peristiwa yang merugikan pengguna jalan tol.

Seperti diketahui, sebuah kecelakaan tunggal terjadi di ruas tol Padang Tiji–Seulimum, Rabu (20/8/2025) sekitar pukul 23.00 WIB, yang menewaskan tiga orang.

Informasi yang diterima KanaBerita.net menyebutkan, satu unit Kijang Innova BL 1503 KT masuk ke ruas tol yang belum dibuka untuk umum melalui jalur tikus yang selama ini kerap digunakan sejumlah oknum untuk mempermudah akses.

Mobil tersebut dikemudikan Ibnu Khattab (43), warga Gampong Bangka Jaya, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, dengan membawa empat penumpang yang diduga masih keluarga.

Kecelakaan terjadi di kilometer 11, lokasi yang setiap kali penutupan tol selalu dipasang penghalang berupa tembok beton di badan jalan.

Diduga, Ibnu Khattab yang masuk lewat jalur tikus tidak mengetahui adanya barrier tersebut. Saat tiba di kilometer 11, kendaraan langsung menabrak pembatas dengan keras, menyebabkan mobil ringsek di bagian depan. Sopir dan dua penumpang meninggal di tempat.

“Dari kejadian itu saya berharap kepada pengelola jalan tol Sibanceh untuk segera mencari alternatif, agar status jalan tol ini jelas dan tidak lagi memakan korban jiwa,” tegas Heri Julius.

Ia menambahkan, penggunaan jalur tikus tidak dikenakan retribusi, dan sudah seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah serta pengelola tol untuk menjamin kelancaran dan keselamatan pengguna jalan.

“Standar keselamatan harus jadi prioritas, lengkap dengan fasilitas pendukung lainnya, agar masyarakat Aceh benar-benar bisa merasakan manfaat pembangunan nasional seperti jalan tol,” ujarnya.

Menurutnya, keberadaan tol bukan hanya soal konektivitas, tetapi juga bukti kepedulian dalam meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat Aceh ke depan. [dp/hrs]