DONYAPOST — Ketegangan antara India dan Pakistan kembali meningkat setelah militer Pakistan mengklaim telah menembak jatuh lima pesawat tempur India.
Klaim tersebut termasuk tiga jet Rafale, satu Sukhoi Su-30, dan satu MiG-29. Juru bicara militer Pakistan menyampaikan pernyataan ini kepada kantor berita Reuters.
Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, dalam wawancara dengan Bloomberg Television, menambahkan bahwa sejumlah tentara India telah ditangkap, meskipun ia tidak menyebutkan jumlah pastinya.
Asif menegaskan bahwa Pakistan hanya merespons serangan India, dan menekankan bahwa mereka tidak berniat memulai konflik. “Kami tidak akan memulai tindakan bermusuhan, tetapi jika India menyerang, kami akan merespons. Jika India mundur, kami pun akan menghentikan serangan,” ujar Asif.
Pernyataan tersebut muncul setelah India melancarkan operasi militer besar-besaran, yang diberi nama Operasi Sindoor, yang menargetkan sembilan lokasi yang diduga sebagai basis terorisme di wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan.
Pemerintah India mengklaim bahwa operasi tersebut bersifat terukur dan tidak bertujuan untuk memperburuk eskalasi. “Langkah ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk meminta pertanggungjawaban atas serangan teroris yang menewaskan 25 warga India dan satu warga Nepal di Pahalgam,” ungkap pernyataan resmi India.
Sementara itu, militer India melaporkan bahwa tiga warga sipil tewas akibat tembakan artileri yang dilakukan oleh Pakistan pada malam 6-7 Mei di sepanjang Line of Control (LoC) di Kashmir. India menyebut tembakan tersebut dilakukan secara membabi buta dari pos-pos militer Pakistan, yang mengarah ke wilayah Jammu dan Kashmir.
“Pakistan melakukan penembakan sembarangan, termasuk tembakan artileri, yang menyebabkan tewasnya tiga warga sipil tak bersalah,” kata pernyataan militer India, menambahkan bahwa mereka memberikan respons proporsional terhadap serangan tersebut.
Ketegangan antara kedua negara yang memiliki senjata nuklir ini diperkirakan akan terus meningkat, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan dan memperkuat posisi mereka.