DONYAPOST, Banda Aceh – Di tengah upaya penyelamatan dan pemulihan pascabencana besar di Aceh, Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf menyoroti munculnya praktik oportunistik yang memperparah penderitaan masyarakat.
Lonjakan harga sembako hingga penyalahgunaan distribusi BBM di sejumlah daerah dilaporkan marak terjadi selama masa darurat. “Saya minta aparat mengawal ruko dan pedagang-pedagang yang memanfaatkan situasi.”
“Antrean panjang di SPBU jangan berubah jadi ajang permainan oknum yang menjual kembali BBM. Ini harus kita cegah, jangan sampai mencekik leher orang,” tegas Mualem dalam rapat koordinasi penanganan darurat di Posko Kantor Gubernur Aceh, Jumat (5/12).
Gubernur mengungkapkan kondisi di lapangan masih sangat berat, terutama di Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, dan sebagian Bireuen. Ia menyebut beberapa kampung bahkan hilang akibat terjangan banjir bandang.
Pada kesempatan itu, Mualem juga menaruh perhatian khusus pada titik penyeberangan darurat, termasuk Jembatan Kuta Blang, yang kini hanya dapat dilalui perahu kecil.
Ia meminta Basarnas dan Dinas Perhubungan mengambil alih penuh operasional penyeberangan menyusul insiden jatuhnya korban akibat arus deras. “Air tajam sekali, kita tidak boleh biarkan masyarakat mengambil risiko sendirian,” ujarnya.
Untuk mempercepat distribusi bantuan, Gubernur menginstruksikan pemindahan jalur pengambilan logistik dari Banda Aceh ke Krueng Geukueh dan Bandara Malikussaleh agar lebih dekat dengan pusat-pusat pengungsian.
Ia menegaskan bahwa kebutuhan tenda dan air bersih harus dipenuhi segera karena masih sangat kurang di banyak titik.
Dalam rapat evaluasi harian yang dipimpin Sekda Aceh M. Nasir, dilaporkan perkembangan terkini bencana banjir bandang dan longsor: 349 orang meninggal, 92 hilang, dan 842 titik pengungsian dengan total 194.233 KK atau 775.346 jiwa.
Dinas Perhubungan Aceh melalui Sekretarisnya, Teuku Rizki, menyampaikan sejumlah armada laut telah bergerak membawa bantuan. KMP Ekspres Bahari mengangkut 177 warga dari Krueng Geukueh dan Langsa, sementara KMP Wira Loewisa membawa logistik LPG dan BBM. Kapal KN Antares ikut diberangkatkan dengan membawa 80 ton bantuan untuk Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, dan Aceh Tamiang.
Di darat, perbaikan jalan masih berlangsung. Ruas Meureudu–Bireuen ditargetkan pulih pada 12 Desember, sementara akses KKA menuju Bener Meriah masih tersisa sekitar 18 kilometer.
PLN juga melaporkan jalur Arun–Bireuen ditargetkan aktif kembali pada Minggu untuk mengurangi defisit listrik. Sementara Pertamina memastikan distribusi BBM ke wilayah terisolir tetap dilakukan melalui udara, dan pasokan LPG mencapai 45 ribu tabung 3 kilogram telah tiba di Pelabuhan Ulee Lheue.
Dengan kondisi yang belum stabil dan banyaknya titik bencana yang belum dapat dijangkau, Mualem kembali menekankan agar semua pihak bekerja cepat, terkoordinasi, dan tidak bermain-main di tengah penderitaan rakyat.
“Ini masa darurat. Jangan ada yang memanfaatkan kesusahan masyarakat,” tegasnya.






