DONYAPOST, Banda Aceh – Upaya meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) kembali menjadi sorotan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Ismawardi, mendorong Dinas Pariwisata agar lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan destinasi wisata baru di ibu kota Provinsi Aceh tersebut.
Menurutnya, Banda Aceh memiliki banyak potensi wisata alam yang belum tergarap maksimal. Jika dikelola dengan baik, potensi tersebut bukan hanya menambah sumber pendapatan daerah, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat lokal.
“Pariwisata Banda Aceh tidak boleh stagnan. Pemerintah harus berani menghadirkan spot-spot baru yang menarik dan mudah dijangkau,” tegas Ismawardi.
Ia mencontohkan kawasan Pantai Alue Naga yang hanya berjarak sekitar tiga kilometer dari pusat kota. Dengan panorama lautnya yang indah, lokasi ini dinilai sangat potensial, namun masih membutuhkan sentuhan kreatif agar bisa menjadi daya tarik wisata baru.
Selain itu, ia juga menyoroti keindahan pantai di Gampong Deyah Raya yang hingga kini belum banyak dikenal publik, padahal menyimpan panorama alami yang memikat.
Sebagai anggota Komisi I DPRK Banda Aceh, Ismawardi menyarankan Wali Kota untuk mengarahkan langsung Dinas Pariwisata agar lebih aktif turun ke lapangan, menggali potensi wisata di gampong-gampong, sekaligus merancang konsep wisata yang sesuai dengan tren dan kebutuhan wisatawan saat ini.
“Ketika pariwisata berkembang, dampaknya akan langsung dirasakan warga. Penghasilan masyarakat sekitar meningkat, lapangan kerja baru terbuka,” ujarnya.
Namun, ia menegaskan pengembangan wisata tidak cukup hanya dengan menghadirkan destinasi baru. Infrastruktur pendukung seperti akses jalan, penerangan, hingga fasilitas umum yang nyaman seperti toilet dan area istirahat juga harus tersedia.
Lebih jauh, Ismawardi mendorong adanya kolaborasi lintas sektor. Ia menilai pengembangan pariwisata Banda Aceh perlu melibatkan Dinas Pekerjaan Umum, Perhubungan, pelaku UMKM, hingga komunitas pemuda kreatif.
Tak kalah penting, promosi digital juga harus dimaksimalkan. “Media sosial bisa menjadi alat ampuh untuk mengenalkan wisata Banda Aceh ke dunia luar. Dinas Pariwisata harus aktif membuat konten menarik, baik video maupun foto. Ini era digital, jangan sampai kita tertinggal,” pungkasnya.