Pilpres Satu Putaran Tak Ditentukan 50% Suara, Begini Perhitungannya

Foto: Infografis/ Partai Koalisi Capres 2024/ Edward Ricardo | Via CNBC Indonesia

DONYAPOS, Jakarta — Seruan Pemilu satu putaran sudah menggema selama masa kampanye Pemilihan Presiden 2024. Lalu bagaimana indikator perhitungan 5o% suara sebagai  pemenang Pilpres?

“Kayaknya sih kalau lihat semua indikator ya, kita kira-kira sekali putaran kira-kira ya,” ujar Prabowo saat masa kampanye, dikutip Selasa (13/2/2024) yang dikutip donyapost.com dari cnbcindonesia.com.

Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang paling sesumbar bisa memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran saja.

Selain kubu Prabowo, kubu pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md juga menargetkan bisa memenangi Pilpres dalam satu putaran.

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam beberapa kesempatan menyerukan pendukungnya agar berusaha memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud dalam satu putaran Pemilu. “Satu putaran, semua angkat tangan, satu putaran sanggup?” kata Megawati dalam salah satu kesempatan kampanye.

Sementara itu, pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar beda sendiri. Pasangan capres-cawapres yang didukung Partai Nasdem, PKS dan PKB ini justru berharap Pemilu berlangsung dalam 2 putaran.

Terlepas dari seruan tersebut, sebenarnya ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi agar pasangan capres-cawapres bisa memenangi pemilu hanya dalam satu putaran. Perhitungannya tidak sesederhana mendapatkan suara lebih dari 50% saja.

Ketentuan mengenai Pilpres satu putaran tercantum dalam dua aturan yaitu dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Berikut ini merupakan syarat-syarat kemenangan satu putaran yang ada di dua aturan tersebut.

UUD 1945 Pasal 6A Ayat (3)

Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden.

Baca: Kamala Haris Siap Bertugas Pimpin AS, Ada Apa Presiden Biden?
UU Pemilu Pasal 416

(1) Pasangan Calon terpilih adalah Pasangan Calon yang memperoleh suara lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah suara dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dengan sedikitnya 20% (dua puluh persen) suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari (setengah) jumlah provinsi di Indonesia.

(2) Dalam hal tidak ada Pasangan Calon terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), 2 (dua) Pasangan Calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dipilih kembali oleh rakyat secara langsung dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

(3) Dalam hal perolehan suara terbanyak dengan jumlah yang sama diperoleh oleh 2 (dua) Pasangan Calon, kedua Pasangan Calon tersebut dipilih kembali oleh rakyat secara langsung dalam Pemilu. [CNBCIndonesia]