Wali Nanggroe Minta Pemerintah Libatkan Akademisi Konservasi Satwa Liar

DONYAPOST, Banda Aceh — Dalam upaya melindungi dan melestarikan aneka ragam satwa, Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar meminta pemerintah untuk melibatkan secara aktif berbagai pihak, khususnya kalangan akademisi.

Keterlibatan akademisi memiliki peran sangat penting dalam kegiatan konservasi. Dengan keterlibatan akademisi akan diperoleh data-data ilmiah melalui berbagai riset yang dilakukan.

“Hal itu disampaikan Wali Nanggroe saat menyampaikan kuliah umum tentang Strategi Konservasi Satwa Liar, yang dilaksanakan oleh Fakulitas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Syiah Kuala (USK),” kata Kabag Humas dan Kerjasama Wali Nanggroe, M. Nasir Syamaun MPA, Rabu (18/10/2023).

Kuliah umum itu diselenggarakan dalam rangka Milad FKH USK yang ke-62 tahun.

Wali Nanggroe juga meminta agar pemerintah memberdayakan dan memberi dukungan untuk para pakar dari USK dalam menjaga kelestarian alam di Aceh. Dukungan tersebut misalnya dengan menyediakan peralatan laboratorium untuk pembelajaran dan penelitian.

“Saya sebagai Wali Nanggroe meminta secara khusus kepada Pemerintah Aceh, agar dapat mendukung penyediaan sarana pembelajaran dan penelitian yang canggih bagi terwujudnya pusat unggulan medik konservasi satwa liar di FKH USK,” kata Wali Nanggroe.

Dengan tersedianya sarana yang representatif tersebut, nantinya diharapkan akan mewujudkan FKH USK sebagai pusat rujukan dunia, dalam penelitian medik konservasi satwa liar.

Sehingga generasi muda Aceh di masa yang akan datang dapat juga menjadi pakar-pakar yang mencerahkan masyarakat, dan menjaga keberlangsungan kelestarian hutan di Aceh, berikut flora dan faunanya.

“Saya juga sangat mendukung untuk didirikannya ruang konservasi satwa liar di FKH USK,” tambah Wali Nanggroe. Sehingga USK dapat menjadi pusat pelayanan pendidikan dan pusat unggulan penelitian, yang menjadi rujukan peneliti dunia pada sejumlah topik yang spesifik.[]