Bitcoin Turun Berlawanan dengan Saham AS, Apa Penyebabnya?

Photo by David McBee?Pexels.com

DONYANEWS, Jakarta — Bitcoin terlihat bergerak turun ke bawah $27,000 yang membuat banyak investor terkejut akibat adanya perbedaan pergerakan dengan aset berisiko lainnya seperti saham Amerika.

Pergerakan ini terjadi secara mendadak yang membuat mayoritas investor bertanya apa sebenarnya penyebab pergerakan berlawanan ini.

Bitcoin Turun Berlawanan dengan Saham Amerika

Dalam beberapa bulan terakhir, Bitcoin telah bergerak bersamaan sejalan dengan saham Amerika dimana jika Bitcoin turun, maka mayoritas crypto turun, dan indeks saham Amerika juga umumnya sedang bergerak turun.

Tapi di era kehancuran Dolar Amerika, pergerakan ini nampaknya mulai pudar dan kemarin, pergerakan ini terlihat benar-benar hilang karena Bitcoin dan Indeks Saham Amerika yaitu S&P 500 terlihat bergerak berlawanan dimana indeks S&P 500 bergerak naik dan Bitcoin turun.

Pergerakan Harian Indeks Saham S&P500, Bitcoin, dan Emas

Kabar baiknya, bersama pergerakan ini, Bitcoin mulai kembali bergerak sejalan dengan emas yang dianggap sebagai aset pengaman kekayaan. Pergerakan ini muncul juga saat kehancuran Dolar Amerika mulai semakin jelas.

Kondisi ini nampaknya muncul akibat kepercayaan terhadap Dolar Amerika yang semakin menurun yang membuat investor mencari aset lain untuk menjaga dan mengamankan kekayaannya.

Oleh karena itu terlihat investor kembali diversifikasi kepada Bitcoin dan membuat pergerakan Bitcoin kembali sejalan dengan emas. Terakhir kali pergerakan ini terlihat adalah pada masa kejayaan Bitcoin atau bull run dan menuju Bitcoin Halving yaitu masa sebelum bull run.

Jadi umumnya, kemungkinan besar jika pergerakan ini masih terlihat jelas, Bitcoin memiliki potensi untuk mengangkat sentimen positif kembali kepada pasar crypto yang membuat harga crypto bisa kembali naik bahkan kembali ke bull run.

Tapi untuk saat ini nampaknya crypto masih memiliki banyak rintangan, salah satu diantaranya adalah regulasi crypto di Amerika, yang masih menjadi pusat volume transaksi crypto terbesar di dunia.

Pada 18 Mei 2023, komite CTFC atau komite pengawas perdagangan komoditas dan derivatif Amerika, serta DPR atau Dewan Perwakilan Rakyat Amerika, telah berdiskusi dan memberi beberapa pernyataan terkait crypto.

CTFC menekankan bahwa saat ini crypto masih bergerak terlalu liat sehingga masih butuh regulasi, terutama untuk sector DeFi atau Decentralized Finance. Selanjutnya DPR Amerika juga menekankan bahwa stablecoin masih butuh regulasi karena saat ini pergerakannya masih terlalu bebas dan berbahaya.

Kedua pernyataan ini nampaknya menjadi sentimen negatif karena memberi ketidakpastian sehingga membuat koreksi drastis pada mayoritas crypto terutama Bitcoin pada malam kemarin.

Ketidakpastian ini juga nampaknya akan bertambah dengan adanya pidato dari beberapa petinggi Bank Sentral Amerika terkait kepastian kebijakan moneter Amerika untuk melawan inflasi berlebihan.

Analisis Harga Bitcoin

Selain itu juga terdapat tambahan ketidakpastian dari adanya kontrak options dari Bitcoin dan Ethereum yang akan kadaluarsa pada hari ini yang umumnya membuat banyak trader melikuidasi posisinya demi membayar leverage dan bunga dari leverage.

Terkait pasar derivatif options, menurut data dari Greeks Live saat ini posisi put masih lebih kecil dari posisi call yang menandakan masih lebih banyak trader yang percaya Bitcoin akan naik dibandingkan turun.

Walau perbedaan rasio pasar options Bitcoin hanya 4:5 dimana 4 adalah put dan 5 adalah call, harapan ini dapat membuat kepercayaan bahwa setelah kadaluarsa Bitcoin masih memiliki harapan untuk naik.

Grafik Harian BTCUSD

Untuk saat ini Bitcoin sendiri masih terjebak di zona konsolidasinya sejak beberapa hari yang lalu yaitu di antara $26,500 hingga $27,500. Kemungkinan besar melihat saat ini Bitcoin sedang ada di batas bawah zona tersebut, terdapat potensi apresiasi harga jika semua ketidakpastian ini sudah mulai mereda.