Bandar Kripto Terbesar Dunia Diseret ke Pengadilan

Foto by pexels.com

DONYANEWS, Jakarta — Komisi perdagangan komoditas berjangka Amerika Serikat (CFTC) menggugat Binance. Bursa pertukaran kripto  paling besar di dunia dituduh mengoperasikan bursa ilegal di AS.

Gugatan CFTC dilayangkan ke Binance, CEO Chengpeng Zhao (CZ), dan seorang eksekutif perusahaan lainnya. Mereka dinilai dengan sengaja menghindar dari hukum AS untuk kepentingan komersial.

Pendiri Binance, CZ, adalah warga negara Kanada yang lahir di China. Ia menilai aduan CFTC “di luar dugaan dan mengecewakan.”

“Berdasarkan kajian kami, gugatan ini berisi fakta yang tak lengkap dan kami tidak sepakat dengan penggambaran isu-isu yang dimasukkan dalam gugatan,” kata CZ dalam pernyataan yang dikutip oleh Reuters, Selasa (28/3/2023).

Menurut Reuters, gugatan ke Binance adalah bagian dari upaya penegak hukum dan regulator AS menertibkan perusahaan kripto yang menawarkan layanan ilegal dan tak sesuai dengan aturan. Beberapa bulan terakhir, aktivitas penertiban industri kripto oleh otoritas di AS meningkat drastis.

Menurut CFTC, Binance sejak Juli 2019 melanggarkan hukum karena “menawarkan dan mengeksekusi transaksi komoditas berjangka sebagai perwakilan penduduk AS”.

Sistem compliance Binance dinilai tidak efektif dan CZ dituding mendorong pegawai dan pengguna Binance untuk mengakali sistem compliance.

Menurut juru bicara Binance, perusahaan tersebut telah berinvestasi dalam nilai yang signifikan untuk memastikan pengguna asal AS tidak bisa menggunakan platform globalnya.

Binance adalah perusahaan kripto terbesar dunia yang memproses perdagangan kripto senilai US$23 triliun sepanjang 2022. Sebelum “crypto winter”, nilai transaksi di Binance mencapai US$ 34 triliun pada 2021.

Domisili perusahaan induk Binance adalah Kepulauan Cayman, sedangkan lokasi bursa tidak pernah diungkap ke publik.

Menurut CFTC, aktivitas Binance menuntut penggunanya untuk menghindari batasan regulasi AS tetap berjalan meski sudah ada perwakilan perusahaan di AS.

Binance mendirikan Binance.US bekerja sama dengan BAM Trading pada 2019, untuk menyediakan layanan yang tunduk kepada regulasi di AS. Menurut Reuters, BAM Trading sebetulnya adalah perusahaan yang dikendalikan oleh CZ dan beroperasi sebagai anak usaha tak resmi Binance.

CFTC menyatakan bahwa CZ pernah mengatakan kepada CEO pertama BAM bahwa “Binance adalah kapal bajak laut dan Binance.US didirikan sebagai kapal angkatan laut AS.”

Meskipun Binance menyatakan bahwa pengguna di AS tidak bisa berdagang di layanan globalnya, CFTC menyatakan bahwa Binance memberi tahu pengguna “VIP” mereka cara untuk menghindari protokol pembatasan.

Pada Oktober 2020, CZ bahkan mengarahkan pegawainya untuk mengganti nilai perdagangan AS di database internal perusahaan menjadi “UNKWN”.

Binance berdagang di platformnya sendiri melalui 300 “house account” atau “akun bursa” yang dimiliki secara langsung atau tak langsung oleh CZ. Seluruh 300 akun ini dikecualikan dari kebijakan insider trading perusahaan.