Mengapa Tali Toga Dipindahkan ke Kanan Saat Wisuda?

Rektor USK Prof Dr Marwan saat prosesi pemindahan tali di topi toga seorang wisudawan | Foto Humas USK

DONYANEWS, Banda Aceh — Setiap wisuda, para mahasiswa pasti menggunakan Toga di kepalanya dengan tali di sebelah kiri dan dipindahkan ke kanan.

Pemindahan tali Toga tersebut biasanya sebagai tanda kelulusan akan mendapat pengesahan langsung oleh rektor universitas.

Tali Toga yang pada awalnya ditaruh di samping kepala sebelah kiri dan oleh rektor akan dipindahkan ke bagian kanan.

Mungkin jarang yang mengetahui apa makna perpindahan tali Toga dari sebelah kiri ke sebelah kanan.

Mungkin, para mahasiswa yang akan diwisuda pun banyak yang belum mengetahui makna di balik pemindahan tersebut.

Tahukah kamu jika pemindahan tali Toga yang cukup simpel dari kiri ke kanan ini ternyata penuh arti.

Saat para mahasiwa duduk dibangku kuliah, mereka akan cenderung lebih banyak menggunakan otak kiri daripada otak kanan.

Seperti menulis, membaca, matematika, pemikiran kritis, pemikiran logis, pemikiran berdasarkan fakta, ini akan lebih banyak menggunakan otak kiri.

Pada dasarnya, otak kiri ini dianggap baik untuk mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan logika, bahasa, dan pemikiran analitis.

Para mahasiswa memakai tali Toga menandakan mereka selama menjadi mahasiswa selalu menggunakan otak kirinya untuk belajar.

Dengan dipindahkan tali Toga ke sebelah kanan oleh rektor, maka para mahasiswa diharapkan mampu menggunakan otak kanan-nya saat terjun di masyarakat.

Jika otak kiri lebih banyak digunakan untuk proses berpikir secara analitis, verbal, dan selaras, sementara otak kanan lebih digunakan untuk berpikir secara visual, intuitif, dan kreatif.

Otak kanan ini dominan untuk digunakan dalam kreativitas seperti seni, musik, visual, gambar, pemikiran berdasarkan intuisi, isyarat non verbal dan juga imajinasi.

Jadi, ketika para mahasiswa yang sudah lulus dan terjun ke dunia kerja, diharapkan mampu menggunakan kreativitasnya.

Mereka tidak harus bergantung pada seseorang atau lembaga dalam mencari pekerjaan setelah lulus.

Tetapi mereka diharapkan dapat menggunakan kreativitasnya untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri.

Filosofi Toga yang Harus Wisudawan Tahu

Toga merupakan salah satu perlengkapan wajib saat wisuda. Proses untuk bisa memakai toga tak mudah. Kamu harus berjuang bertahun-tahun melalui masa kuliah agar kamu bisa memakainya dengan bangga saat wisuda.

Tentunya kamu sudah tak asing dengan bentuk toga. Tapi, di balik bentuk toga yang biasa kamu lihat tersebut, ternyata memiliki makna tersendiri. Nah kamu harus tahu apa arti dari toga yang akan kamu pakai saat wisuda nanti.

Sebagaimana dikutip dari laman inovasee.com, berikut makna toga wisuda:

1. Warna hitam yang berati kegelapan

Seperti yang sering kita lihat, toga identik dengan warna hitam. Tapi apa sebenarnya arti di balik warna hitam? Warna hitam melambangkan keagungan. Selain itu, warna hitam mempunyai kesan misterius dan juga gelap yang jelas.

Warna hitam pada toga yang berarti misteri dan kegelapan inilah yang harus dikalahkan oleh seorang sarjana. Dengan ilmu pengetahuan yang selama ini didapatkan pada masa kuliah, seorang sarjana diharapkan dapat menyibak kegelapan.

2. Topi persegi yang artinya sudut pandang

Apakah kalian pernah bertanya kenapa topi wisuda harus persegi? Nah, ternyata sudut-sudut pada topi ini dimaksudkan agar mahasiswa yang telah memakainya, dituntut untuk berpikir secara rasional. Tidak hanya itu, topi toga juga berarti seorang sarjana harus memandang sesuatu dari berbagai sudut pandang. Jangan sampai setelah lulus dari perguruan tinggi, tapi pikiran dan perbuatannya  masih saja sempit dan labil.

3. Maksud pemindahan tali toga dari kiri ke kanan

Pada saat puncak acara wisuda, umumnya sarjana dipanggil satu persatu untuk maju ke depan. Kemudian tali pada topi toga akan dipindah oleh Rektor dari kiri ke kanan.

Ternyata pemindahan tali pada topi toga diibaratkan sebagai otak. Awalnya di sebelah kiri karena pada saat kuliah, mahasiswa menggunakan otak kiri yang berhubungan materi, bahasa, dan juga hafalan. Ketika wisuda, tali dipindah ke kanan dengan harapan sarjana lebih menggunakan otak kanan yang berhubungan dengan daya imajinasi, kreativitas dan juga inovasi.

Seorang sarjana, diharapkan bisa membuka lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri dan orang lain dengan bekal kreativitas, imajinasi dan juga inovasi.

Tidak hanya menggunakan otak kiri saja yang pada dasarnya hanya materi dan masih mengandalkan perkerjaan pada orang lain. Selain itu tali toga juga diibaratkan sebagai simbol pita pembatas buku.

Pembatas akan dipindahkan saat membuka lembaran buku yang baru. Ini diartikan sebagai seorang sarjana hendaknya terus belajar dan menambah wawasan walaupun sudah lulus dan wisuda sehingga ilmunya berkembang. [diolah dari berbagai sumber]

Penulis: MismailEditor: Mismail