Berita  

Forsiar Kukuhkan Pengurus Baru, Ari Ginanjar Soroti Peran Strategis Aceh

Prosesi pengukuhan pengurus Forsiar periode 2025–2030, di Gedung AAC Dayan Dawood USK, Banda Aceh, Sabtu (26/4/2025). Foto: MC Abes

DONYAPOST, Banda Aceh – Motivator nasional Ari Ginanjar menyatakan dengan penuh semangat bahwa kebangkitan Islam dunia akan berawal dari Aceh.

Hal itu disampaikan saat menghadiri Halalbihalal Forum Silaturrahmi Aceh Rayeuk (Forsiar) di Gedung AAC Dayan Dawood, Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh, Sabtu (26/4/2025).

Dalam sambutannya, Ari Ginanjar menegaskan kedekatannya dengan Aceh yang terjalin sejak peristiwa tsunami 2004. Ia mengaku bukan orang luar, melainkan bagian dari keluarga besar Aceh, mengingat keterlibatannya dalam masa duka maupun bahagia yang dialami daerah ini.

Bahkan, ia menyebut, ikatan itu kini semakin kuat setelah anaknya menikah dengan putra Aceh. “Saya bukan orang luar. Saya ikut berduka saat tsunami, ikut bahagia dalam pertumbuhan Aceh. Anak saya pun kini menikah dengan putra Aceh,” katanya di hadapan ratusan peserta acara.

Lebih jauh, Ari Ginanjar mengungkapkan pandangannya tentang peran strategis Aceh di masa depan. Menurutnya, tanah Serambi Mekkah ini telah melalui ujian besar seperti kisah penyembelihan Ismail dalam sejarah Islam, dan kini Allah menyiapkannya sebagai pusat kebangkitan umat.

“Islam akan bangkit dari Aceh. Ini tanah pilihan Allah untuk cahaya Islam kembali bersinar,” tegasnya penuh harap.

Acara Forsiar tersebut juga diisi dengan peusijuek kepala daerah dan anggota legislatif, serta pengukuhan Pengurus Forsiar periode 2025–2030.

Ketua Dewan Penasehat Forsiar, A Malik Raden MM, langsung mengukuhkan pengurus baru, dengan Bupati Aceh Besar Muharram Idris (Syech Muharram) terpilih sebagai Ketua Forsiar untuk lima tahun ke depan.

Dalam pidatonya, Syech Muharram mengajak masyarakat Aceh Rayeuk—yang meliputi Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang—untuk mempererat persatuan dan membangun daerah secara mandiri.

“Mari kita bangun Aceh Rayeuk bersama-sama. Forsiar harus menjadi bagian dari rakyat, memperjuangkan dan mengangkat potensi daerah sendiri, agar kita tidak tersisih di kampung halaman kita,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya solidaritas antarwilayah di Aceh. Menurutnya, zona Aceh Rayeuk harus lebih kompak dan tidak kalah dari zona-zona lainnya di Aceh.

Selain itu, Syech Muharram mengingatkan para pemimpin dan generasi muda agar tidak melupakan asal-usul setelah meraih kesuksesan. Ia juga memberikan apresiasi kepada Muhammad Khadafi, putra Aceh Besar yang terpilih sebagai anggota DPR RI dari daerah Lampung, sebagai bukti bahwa putra Aceh mampu bersaing di tingkat nasional.

Acara ini turut dihadiri para pimpinan dan anggota DPRK Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang, para rektor universitas, serta pejabat OPD dari ketiga daerah tersebut.