Mentan Bantu Bibit Jagung untuk 60 ribu Hektar Lahan di Aceh

Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P. mamanen jagung di Mata Ie Desa Denong, Aceh Besar, Selasa (6/2/2024). Foto Istimewa

DONYAPOST, Aceh Besar — Kementerian Pertanian akan mendukung penuh Aceh dalam upaya menggerakkan penanaman jagung di Tanoh Rencong. Ada 60 ribu hektare lahan yang diajukan untuk budidaya jagung.

“Bu Kadis, mau tanam berapa jagung di Aceh?” tanya Mentan kepada Kepala Dinas Pangan Aceh Cut Huzaimah, saat melakukan panen jagung bersama Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki dan Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya, di lahan seluas 5 hektar, di Batalyon 112/Dharma Jaya, Gampong Deunong, Kecamatan Darul Imarah, Selasa (6/2/2024).

“Saya sudah ajukan 60 ribu Pak,” jawab Cut Huzaimah.

“Siap, 100 ribu pun saya berikan. Daerah itu mudah, didukung penuh. Dipermudah pupuknya, diberikan bibit benih gratis, selesai. Yang terpenting adalah, jika ini menguntungkan maka masyarakat akan terus menanam, terus berproduksi Bulog menjaga dan memastikan agar harganya tidak jatuh harus diserap. Jadi, Pemerintah peduli pada sarana produksi namun hal yang juga tak kalah penting adalah peduli pada hasil akhir, yaitu harga,” ujar Amran tegas,

Mentan menambahkan, jika petani mendapatkan untung, maka tidak perlu disuruh untuk menanam, mereka akan menanam sendiri, tidak usah diimbau atau diajak. Tetapi sebaliknya, jika rugi, maka setengah mati kita imbau dan ajak pun mereka tidak akan mau menanam.

“Karena itu, sekali lagi kami mengapresiasi Pak Gubernur dan Pak Pangdam. Kita insan pertanian ini seharusnya malu, kenapa justru kedua tokoh ini yang menggerakkan. Meski kita ketahui, sesuai Perpres yang ditandatangani pada 3 Maret 2011, bahwa jika ada kondisi ekstrim, TNI, Mendagri, Panglima TNI harus turun.

Jadi, Pangdam Iskandar Muda ini betul-betul visioner, tahu betul bahwa ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara,” sambung Mentan.

“Terima kasih kepada Pak Gubernur, kepada Pak Pangdam. Ini merupakan sebuah gerakan luar biasa yang bisa kita sumbangkan bukan semata untuk konsumsi, untuk ketahanan pangan bagi rakyat Indonesia, tetapi juga untuk kemanusiaan jika ke depan produksi jaguing kita sudah surplus.

Tapi yang terpenting yang ingin kami sampaikan adalah, bahwa ini sudah ada hilal, sudah ada tanda-tanda untuk stop impor. “Kami yakin karena kami sudah keliling di 15 provinsi dan semua serentak tanam jagung,”katanya.

Dahulu, sambung Amran, Indonesia bukan semata swasembada tetapi juga mampu mengekspor jagung pada 2018-2019. Namun saat ini kita harus impor karena memang ada tekanan yang diakibatkan oleh El-Nino.

“Tetapi Alhamdulillah, setelah kami keliling hamper di seluruh wilayah Indonesia, di 15 provinsi, kami mengecek itu tanaman sudah ada yang dipanen dan ada yang masih dalam proses perawatan dan penanaman.”

“Tadi juga barusan kita melakukan tanam sambal panen bersama Pak Gubernur dan Pak Pangdam. Sekali lagi terima kasih kami sampaikan kepada Pak Gubernur dan Pak Pangdam, luar biasa gerakan yang telah dilakukan ini,” kata Mentan.

Sementara itu, menjawab pertanyaan awak media terkait Kredit Usaha Rakyat bidang pertanian, Amran menjelaskan, KUR masih harus menunggu proses dan skema penyaluran yang tepat. Namun saat ini Kementerian memiliki program lagsung, yaitu pemberian bibit gratis.

“Kalau KUR itu masih harus kita pikirkan. Tetapi, sekarang saya bantu langsung bibitnya, gratis. KUR biarlah berproses karena hujan ini kan tidak bisa kita atur dan kendalikan. Sehingga kami memutuskan untuk merefokusing anggaran di Kementan itu sebesar Rp7,7 triliun.

“Jadi, anggaran untuk seminar, rapat dan kegiatan yang tidak tepat guna, kami refocusing dan mencapai Rp7,7 triliun yang akan kita manfaatkan untuk pengadaan bibit yang akan kita bagikan gratis, belikan peralatan pertanian, membangun irigasi tersier

Kemudian, sambung Amran, Presiden juga sudah menambah anggaran untuk pengadaan pupuk sebesar Rp14 triliun. Jadi, KUR itu memang penting. Namun karena ada El-Nino, maka harus ada insentif El-Nino.

Karena ini atas perintah Bapak Presiden, maka gerakan ini kita lakukan secara massif di seluruh Indonesia. Untuk mendukung upaya ini, Kementan telah menandatangani MoU dengan Panglima TNI.

Usai panen jagung bersama, Mentan didampingi Penjabat Gubernur dan Pangdam Iskandar Muda, menyerahkan bibit jagung dan padi kepada sejumlah kelompok tani serta menghadiri pertemuan dengan ribuan penyuluh pertanian dan para petani Aceh di halaman parkir Lapangan Tembak Rindam Iskandar Muda.