Berita  

Disdikbud Aceh Besar Akan Gelar Aksi Bersih Sekolah

Kadisdikbud Aceh Besar Bahrum Jamil | Foto Dok Disdikbud

DONYAPOST, Aceh Besar — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Besar akan menggelar aksi satu jam pungut sampah serentak. Aksi ini dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2023.

Kepala Disdikbud Aceh Besar, Bahrul Jamil, SSos, MSi, kepada media di Kota Jantho, Jumat (17/11/2023), menjelaskan, kegiatan tersebut akan dimulai pada 25 November nanti dimulai pukul 9 sampai dengan pukul 10 Wib di semua sekolah yang ada di Kabupaten Aceh Besar.

Bahrul Jamil mengatakan, HUT PGRI dan peringatan HGN merupakan momentum penting kebangkitan para guru untuk menjadi guru yang lebih profesional dalam menghadapi tantangan.

“Hari ini, guru-guru di Indonesia termasuk di Aceh Besar dihadapkan dengan berbagai tantangan perkembangan zaman dan digitalisasi. Itu sebabnya, momentum ini harus bisa kita manfaatkan sebagai titik balik para guru untuk menjadi lebih baik dalam transformasi ilmu kepada siswa,” kata pria yang kerap disapa BJ itu.

Ia juga menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, senantiasa mendukung program peningkatan kualitas guru di Aceh Besar, karena, pada dasarnya guru merupakan pejuang pendidikan di garda terdepan untuk menciptakan generasi emas Aceh Besar.

“Hari ini, guru memiliki peran penting dalam menciptakan generasi muda yang berprestasi. Guru merupakan sarana untuk menanamkan karakter pada anak. Peran guru sebagai model dalam pembentukan karakter siswa sangat urgen, karena guru adalah suatu panutan bagi peserta didiknya,” terangnya.

Terkait dengan aksi 1 jam pungut sampah di sekolah, hal tersebut mengacu pada program Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto yang sangat peduli terhadapa kebersihan lingkungan.

Menurut BJ, lingkungan sekolah juga harus bersih, karena itu mempengaruhi suasana belajar bagi anak-anak. “Kalau lingkungan sekolah bersih, secara tidak langsung proses belajar mengajar akan berjalan lebih baik, bagaimana anak-anak bisa menikmati proses belajar jika, lingkungan sekolah terlihat kumuh, ini tentu tidak relevan dengan upaya pembentukan karakter anak didik,” tutur Bahrul Jamil.