Berita  

Aceh Bergerak dan Paragon Latih 50 Perempuan Kuasai Kreator Digital

DONYAPOST, Banda Aceh — Sedikitnya 50 perempuan muda, pelaku usaha, hingga ibu rumah tangga di Aceh mengikuti pelatihan content creator dan digital marketing yang digelar Yayasan Aceh Bergerak bekerja sama dengan Paragon Corp.

Kegiatan ini berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Aceh, Kamis (13/11/2025).

Plt Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, menilai pelatihan tersebut sebagai langkah nyata membuka ruang bagi perempuan Aceh untuk lebih berdaya dan berpengaruh di dunia digital, yang kini menjadi panggung utama opini dan ekonomi.

Ia mengingatkan bahwa perempuan Aceh sejak masa Kesultanan telah berada di garis depan perjuangan. “Perempuan Aceh sejak zaman Kesultanan sudah berada di depan, seperti Cut Nyak Dhien, Cut Nyak Mutia hingga Laksamana Keumalahayati. Hari ini medan perjuangannya berbeda, bukan di medan perang, tapi di media sosial,” ujarnya.

Ia juga mengimbau peserta agar tidak sekadar mengejar popularitas, tetapi mengutamakan nilai dan dampak dari setiap konten yang dihasilkan.

“Buatlah konten yang mendidik, bermanfaat, dan bernilai kebaikan, agar setiap karya yang kalian unggah juga dicatat sebagai ibadah,” pesannya.

Ketua Yayasan Aceh Bergerak, Eva Hazmaini, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk pemberdayaan perempuan agar mereka lebih percaya diri menempati ruang digital. Menurutnya, tingginya minat peserta terlihat dari lebih 500 pendaftar, meski hanya 50 orang yang dapat diterima.

Pelatihan memadukan teori dan praktik, mulai dari teknik dasar pembuatan konten visual, penulisan narasi promosi, hingga strategi pemasaran digital melalui platform seperti Instagram, TikTok, dan marketplace daring.

Kata dia, peserta juga diarahkan untuk menemukan keunikan produk dan kisah pribadi, lalu mengemasnya menjadi konten inspiratif bernilai ekonomi.

Eva berharap keterampilan ini dapat membantu peserta memperluas pasar, meningkatkan pendapatan, dan menghadirkan nilai positif di ekosistem digital.

“Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan digital di Aceh, sekaligus memperkuat peran perempuan dalam menggerakkan perubahan sosial dan ekonomi,” ujar Eva.