Berita  

Ibu KWT Kuta Alam Belajar Pemanfaatan Lahan Pangan Lestari

Ibu-ibu KWT melakukan kunjungan lapangan | Foto Istimewa

DONYAPOST, Banda Aceh — Sedikitnya 40 orang ibu-ibu perwakilan dari 11 gampong di Kecamatan Kuta Alam mengikuti kunjungan lapangan ke tiga lokasi pertanian unggulan di Banda Aceh dan Aceh Besar, Rabu (29/10/2025) lalu.

Kegiatan studi tiru ini diinisiasi oleh Ketua Komisi IV DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, ST, bekerja sama dengan Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan (P2KP) Kota Banda Aceh, sebagai bagian dari program Perkarangan Pangan Lestari (P2L).

Kegiatan ini dipandu oleh penyuluh pertanian Banda Aceh, Bustami, bersama Kabid Pertanian dan Peternakan Dinas P2KP, Mardansyah, serta penyuluh dari BPP Kecamatan Kuta Alam. Para ibu tampak antusias berdiskusi dan mempraktikkan teknik dasar pertanian berkelanjutan di lahan terbatas.

Farid Nyak Umar menjelaskan, kegiatan studi tiru ini merupakan bentuk dukungan nyata DPRK Banda Aceh terhadap penguatan ketahanan pangan keluarga dan pemberdayaan perempuan.

“Kita ingin ibu-ibu di tingkat gampong tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen pangan bagi keluarganya. Melalui program P2L, mereka bisa memanfaatkan pekarangan rumah secara optimal untuk menanam sayur, buah, dan tanaman obat, bahkan memelihara ikan atau unggas,” ujarnya.

Ia berharap semangat yang muncul dari kegiatan ini dapat berlanjut dalam bentuk aksi nyata di setiap gampong.

“Saya mengharapkan agar setiap desa di Kuta Alam bisa mengembangkan model pertanian perkotaan seperti yang diterapkan di Family Farm. Jika ini berjalan berkelanjutan, maka selain menekan pengeluaran rumah tangga, juga bisa menjadi sumber ekonomi baru bagi ibu-ibu tani,” tambahnya.

Ibu-ibu KWT di Family Farm Gampong Lamtemen Timur

Dia menguraikan, lokasi pertama yang dikunjungi adalah Family Farm di Gampong Lamtemen Timur, milik Pak Nurdin. Di tempat ini, peserta belajar langsung tentang pemanfaatan lahan pekarangan menjadi kebun produktif.

Perjalanan kemudian berlanjut ke Green Nest Aceh di Gampong Lam Manyang, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar. Lahan hidroponik yang dikelola oleh Ahmad dan keluarganya ini dikenal sebagai salah satu inisiatif agrowisata modern yang berkembang sejak akhir 2020.

Selain menjadi destinasi wisata edukatif, Green Nest juga menjadi inspirasi pemuda desa dalam mengembangkan pertanian modern berbasis teknologi. Peserta bahkan mendapat kesempatan memetik langsung sayuran segar dari kebun serta menerima hadiah dari pemilik lahan.

Kunjungan ditutup di Kebun Riset dan Agro Wisata Fakultas Pertanian Universitas Abulyatama (Unaya) di Blang Bintang, Aceh Besar. Di lokasi ini, peserta mendengarkan paparan dari staf pengajar dan mahasiswa tentang budidaya hidroponik serta penanaman kacang koro di kawasan pegunungan.

Kegiatan yang turut dihadiri Kepala Dinas P2KP Kota Banda Aceh ini diharapkan dapat memotivasi para anggota KWT untuk lebih giat mengelola lahan perkarangan rumah.

Selain itu, melalui semangat kemandirian pangan dan inovasi pertanian rumah tangga, program P2L diharapkan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan di tingkat gampong.