Indeks
Berita  

Dubes Uni Eropa Sampaikan Rasa Simpati Bencana Aceh

DONYAPOST, Jakarta — Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia menyampaikan simpati dan solidaritas masyarakat Eropa atas bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra, termasuk Aceh, dalam pertemuan resmi dengan Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar, Kamis (18/12/2025).

Kepala Bagian Humas dan Kerja Sama Wali Nanggroe, Zulfikar Idris, menjelaskan bahwa pertemuan yang berlangsung pukul 09.00 WIB di Kantor Delegasi Uni Eropa, Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, tersebut menjadi forum dialog strategis antara Aceh dan Uni Eropa.

Dalam pertemuan itu, Wali Nanggroe didampingi sejumlah delegasi, termasuk anggota Tim Evaluasi Implementasi MoU Helsinki, yakni Prof. Dr. Syahrizal Abas, Prof. Dr. Yusri Yusuf, dan Dr. Raviq.

Sementara dari pihak Uni Eropa, Duta Besar Uni Eropa hadir bersama Duta Besar Spanyol, Wakil Duta Besar Belanda, serta Atase Politik Delegasi Uni Eropa. Pertemuan berlangsung dalam suasana terbuka, hangat, dan konstruktif.

Dalam dialog tersebut, Duta Besar Uni Eropa menegaskan bahwa simpati yang disampaikan merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas komunitas Eropa terhadap masyarakat yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat.

Ia juga menyampaikan komitmen Uni Eropa untuk terus memperkuat kemitraan dengan Indonesia, khususnya Aceh, yang dilandasi nilai-nilai kemanusiaan dan kerja sama jangka panjang.

Selain membahas isu kebencanaan, pertemuan juga menyoroti peluang penguatan kerja sama di bidang pendidikan, pengembangan olahraga, serta pertukaran budaya antara Aceh dan negara-negara Eropa.

Kedua belah pihak sepakat bahwa pengembangan sumber daya manusia dan hubungan antarmasyarakat merupakan fondasi penting dalam memperdalam kemitraan.

Menanggapi hal tersebut, Wali Nanggroe menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian serta empati Uni Eropa.

Ia menegaskan bahwa proses pemulihan pascabencana di Aceh terus berjalan secara bertahap, dengan fokus pada pemulihan sosial, stabilisasi kehidupan masyarakat, serta rekonstruksi yang berkelanjutan.

Exit mobile version