Indeks
Berita  

Longsor Bentuk “Danau” Baru di Celala, Akses Antarwilayah Putus Total

Warga setempat membuat alat penyeberangan darurat | Foto Mahyuddin

DONYAPOST, Aceh Tengah — Meski hujan deras yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir telah mulai reda, namun pergerakan tanah di sejumlah titik masih berlangsung.

Kondisi ini kembali memicu longsor besar di Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah, pada Selasa sore (2/12/2025). Bencana susulan tersebut memperburuk keadaan daerah yang sejak beberapa hari terakhir sudah berada dalam situasi darurat.

Mahyuddin, warga setempat, mengatakan longsor kali ini merupakan yang paling parah dibanding hari-hari sebelumnya. “Batu-batu besar jatuh dari atas bukit dan menutup aliran sungai sepenuhnya. Air tertahan, lalu naik pelan-pelan sampai menenggelamkan jalan,” ujarnya.

Menurutnya, genangan itu kini berubah menjadi danau baru yang diperkirakan mencapai 10 hektare. Lalu, akses utama menuju Celala pun terputus total.

Padahal selama ini wilayah tersebut menjadi jalur vital untuk memenuhi kebutuhan dasar, terutama pasokan beras bagi sejumlah kecamatan yang terisolasi.

“Celala itu selama ini harapan terakhir kami untuk cari beras. Tapi sekarang aksesnya hilang, semua tertutup air,” kata Mahyuddin.

Badan jalan yang berubah menjadi “danau” | Foto Kiriman Mahyuddin

Genangan menyerupai danau ini menenggelamkan badan jalan yang selama ini menjadi satu-satunya jalur penghubung antar kecamatan, bahkan menghubungkan Kabupaten Aceh Tengah dengan Kabupaten Nagan Raya.

Dengan jalur darat lumpuh, distribusi logistik terganggu keras. Warga Celala yang masih memiliki sedikit stok beras terpaksa memanggulnya secara manual, melewati jalur pegunungan yang terjal dan licin.

Dalam upaya bertahan, beberapa warga mulai membuat rakit dari bambu untuk menyeberangkan orang maupun barang kebutuhan pokok. Namun Mahyuddin menyebut perjalanan dengan rakit sangat berbahaya. “Air terus naik dan arus berubah-ubah. Kalau longsor susulan turun, bisa habis semua. Tapi warga tidak ada pilihan,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa kondisi ini membuat semakin banyak desa terisolasi, sementara kebutuhan pangan makin menipis. “Kalau tidak ada akses darurat dibuka secepatnya, rusip antaranya, celala, dan kampung-kampung sekitar bisa benar-benar kehabisan makanan,” ungkapnya.

Dengan terbentuknya danau mendadak dan akses antarwilayah yang terputus total, warga berharap pemerintah kabupaten maupun pusat segera membuka jalur darurat atau mengerahkan bantuan melalui udara.

“Ini sudah darurat sekali. Kami butuh bantuan sebelum situasi makin parah,” tegas Mahyuddin.

Exit mobile version