DONYAPOST, Sibolda – Situasi darurat kembali memuncak di wilayah Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng). Setelah minimarket lebih dulu menjadi sasaran, kini Gudang Bulog Sibolga digeruduk dan dijarah warga yang panik serta terdesak kebutuhan pangan.
Dikutip dari Waspada.id, aksi penjarahan berlangsung sejak Kamis malam (28/11) hingga Jumat siang (29/11). Massa memaksa masuk ke kawasan pergudangan dan mengangkut karung-karung beras tanpa dapat dibendung aparat keamanan.
Gudang Bulog menjadi target utama di tengah kelangkaan beras, melonjaknya harga kebutuhan pokok, serta lumpuhnya distribusi akibat banjir dan longsor yang memutus jalur transportasi Sibolga–Tapteng.
Kondisi kian parah dengan pemadaman listrik total, terhentinya suplai air bersih, dan jaringan komunikasi yang mati total. Massa yang menyerbu tidak hanya berasal dari Kota Sibolga, tetapi juga dari sejumlah kecamatan di Tapanuli Tengah.
Keterlambatan bantuan pemerintah disebut memicu kemarahan warga, sehingga aksi penjarahan meluas dan sulit dikendalikan.
Dalam insiden di Gudang Bulog tersebut, berhembus kabar empat orang tewas setelah tertimpa tumpukan karung beras saat massa berdesakan masuk ke area penyimpanan.
Hingga kini, informasi itu belum dapat dipastikan secara resmi karena situasi di lokasi masih kacau dan tidak kondusif.
Personel Polres Sibolga dan Tapteng bersama TNI terus berupaya meredam situasi dan mengamankan fasilitas Bulog. Namun jumlah aparat yang terbatas membuat pengendalian massa sangat sulit dilakukan.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Bulog maupun pemerintah daerah, baik terkait jumlah kerugian, korban jiwa, maupun langkah lanjutan untuk menjamin distribusi pangan.
Warga berharap pemerintah pusat segera turun tangan, mengirim bantuan logistik besar-besaran, serta menambah dukungan aparat sebelum krisis semakin memburuk dan berpotensi menimbulkan korban lebih banyak.





