Indeks
Berita  

UIN Ar-Raniry Dorong Penguatan Peran Pesantren dalam Sistem Pendidikan Nasional

Halaqah Penguatan Kelembagaan Pendirian Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren, digelar di Auditorium Ali Hasjmy, Kamis (13/11/2025).

DONYAPOST, Banda Aceh — Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menegaskan komitmennya memperkuat peran pesantren dalam sistem pendidikan nasional.

Langkah ini diwujudkan melalui Halaqah Penguatan Kelembagaan Pendirian Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren, yang digelar di Auditorium Ali Hasjmy, Kamis (13/11/2025).

Kegiatan tersebut diikuti oleh pimpinan dayah, akademisi, dan pejabat Kementerian Agama, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan nasional menuju pembentukan Ditjen Pesantren—lembaga yang akan berfokus mengelola dan memfasilitasi pendidikan keagamaan Islam di Indonesia.

Kepala Subdirektorat Pendidikan Muadalah dan Pendidikan Diniyah Formal Direktorat Pesantren, Dr Endi Suhendi MA, menjelaskan bahwa pembentukan Ditjen Pesantren merupakan tindak lanjut amanat Presiden pada peringatan Hari Santri Nasional.

“Hari ini kita melanjutkan proses itu, dari pengakuan secara de facto menuju penguatan de jure,” ujar Endi.

Ia menambahkan, penguatan pesantren akan difokuskan pada tiga aspek utama—kelembagaan, keilmuan, dan kemandirian—agar pesantren semakin adaptif terhadap perubahan zaman tanpa kehilangan jati dirinya.

Sementara itu, Wakil Rektor II UIN Ar-Raniry, Prof Khairuddin, menilai penguatan sistem pendidikan dayah (pesantren khas Aceh) merupakan langkah penting dalam membentuk karakter generasi muda.

“Keberadaan dayah sangat penting, bukan hanya sebagai lembaga keagamaan, tetapi juga fondasi pembentukan karakter dan akhlak masyarakat Aceh,” ujarnya.

Ia menegaskan, tradisi pendidikan dayah telah menjadi bagian dari sejarah panjang Aceh sejak masa Kesultanan. “Dalam sejarah Aceh, dayah adalah lembaga pendidikan resmi kerajaan. Di sanalah ulama dan cendekiawan ditempa. Maka kalau bicara pendidikan karakter, dayah sudah punya sistemnya sejak dulu,” tambahnya.

Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali, menyebut pembentukan Ditjen Pesantren sebagai langkah strategis untuk memastikan mutu pendidikan Islam di Indonesia. “Negara perlu hadir bukan untuk mengintervensi, tetapi memastikan ekosistem mutu berjalan dengan baik,” katanya.

Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman MAg, menegaskan kesiapan kampusnya untuk berperan aktif melalui pembentukan Program dan Pusat Studi Pesantren.

“Pesantren adalah pusat pengembangan nilai, ilmu, dan karakter bangsa. Ia tumbuh dari tradisi, bergerak mandiri, dan memberi kontribusi nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, sinergi antara perguruan tinggi dan pesantren menjadi kunci membangun pendidikan Islam yang inklusif, moderat, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.

Halaqah tersebut juga menghadirkan diskusi panel bertema “Penguatan Kelembagaan Pesantren untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Kemandirian Umat”, dengan narasumber Tgk H Nuruzzahri Yahya (Waled NU), Tgk H Faisal Ali, dan Irwan SHi MSi, serta dipandu oleh Dr Abd Razak Lc MA dari Dayah Daruzzahidin.

Exit mobile version