DONYAPOST, Banda Aceh – Ketua TP PKK Aceh, Marlina Muzakir atau yang akrab disapa Kak Na, berkunjung ke UPTD Panti Sosial Disabilitas Rumoh Seujahtra Beujroh Meukarya (RSBM) di kawasan Ladong, Rabu (5/11/2025).
Didampingi Istri Ketua DPR Aceh, Rizawati Zulfadhli, dan Sekretaris Dinas Sosial Aceh, Chaidir, kedatangan Kak Na disambut hangat warga panti dengan lantunan shalawat dan persembahan lagu.
Namun, suasana menjadi lebih istimewa ketika Rifal (23), salah satu warga binaan tunanetra, melantunkan ayat suci Al-Qur’an dengan suara merdu menggunakan mushaf Braille.
Momen tersebut menarik perhatian Kak Na yang tampak antusias mempelajari cara membaca dan menulis huruf Braille. “Kiban cara ta baca dan teumuleh huruf nyan Rifal?” tanya Kak Na penasaran.
Rifal pun memberi penjelasan singkat dan mengajarkan teknik dasar membaca serta menulis Al-Qur’an Braille kepada Kak Na.
Usai belajar, Kak Na berdialog dengan para penghuni panti sambil membagikan donat. Dalam pertemuan itu, sejumlah warga RSBM menyampaikan aspirasi agar panti dipindahkan lebih dekat ke kota, sehingga mereka dapat lebih mudah berkarya dan mengamalkan ilmu yang diperoleh.
“Di sini nyaman, petugasnya baik-baik, tapi kalau bisa kami jangan dijauhkan dari kota. Kami juga minta ditambah guru karena banyak yang sudah pindah,” ujar salah satu penghuni panti.
Menanggapi hal tersebut, Kak Na berjanji akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk membahas penambahan guru dan lokasi panti.
“Alhamdulillah bisa berkumpul dengan anak-anak hebat di sini. Semangat mereka luar biasa. Insya Allah, Pemerintah Aceh akan terus memberikan pendampingan, pendidikan, dan pelatihan bagi mereka,” ujarnya.
RSBM saat ini menampung 39 penyandang disabilitas netra, terdiri atas 11 perempuan dan 27 laki-laki. Panti ini sebelumnya berlokasi di sekitar Kampus Jabal Ghafur Sigli, dan kini menempati kompleks baru hasil bantuan Pemerintah Jepang pascatsunami.
Dari Ladong, Kak Na dan rombongan melanjutkan kunjungan ke UPTD Panti Tuna Sosial dan UPTD Rumoh Seujahtra Geunaseh Sayang di kawasan Ulee Kareng, yang saat ini menampung 55 lansia, terdiri atas 33 perempuan dan 22 laki-laki. []
