DONYAPOST, Bireuen — Aceh resmi memasuki babak baru dalam upaya memperkuat ketahanan kesehatan dan meningkatkan layanan medis, seiring dibukanya Fakultas Kedokteran Universitas Almuslim (Umuslim) di Peusangan, Bireuen, yang menandai dimulainya seleksi penerimaan mahasiswa baru perdana.
Kabag Kerjasama dan Humas Wali Nanggroe mengatakan, dalam sambutan resminya, pada Selasa (28/10/2025), Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al-Haythar menegaskan bahwa kehadiran fakultas kedokteran ini merupakan tonggak penting bagi kebangkitan sumber daya manusia Aceh di bidang kesehatan.
“Aceh membutuhkan lebih banyak tenaga kesehatan yang mengakar pada budaya masyarakat, siap mengabdi di daerah terpencil, dan mampu merespons kedaruratan bencana,” ujar Wali Nanggroe.
Program pendidikan kedokteran di Umuslim dibangun melalui kerja sama strategis dengan Universitas Syiah Kuala (USK) sebagai mitra pengampu, serta didukung oleh Pemerintah Daerah, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan RSUD dr. Fauziah Bireuen sebagai rumah sakit pendidikan.
Langkah ini dinilai sangat krusial mengingat Aceh masih menghadapi berbagai tantangan di bidang kesehatan, mulai dari tingginya angka stunting hingga masalah kesehatan jiwa di kalangan generasi muda.
Sebagai kampus wakaf, Universitas Almuslim memikul amanah ganda — tidak hanya menghadirkan pendidikan kedokteran yang bermutu tinggi dan berstandar internasional, tetapi juga memberikan manfaat sosial bagi masyarakat luas.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Nanggroe menyerukan dukungan dari pemerintah, dunia usaha, dan para filantropis untuk memperkuat beasiswa, riset kesehatan, serta pemerataan tenaga medis hingga ke wilayah-wilayah yang masih kekurangan layanan kesehatan.
“Dari Peusangan — Kota Pendidikan — Aceh menegaskan diri terus maju dengan ilmu, budaya, dan kolaborasi untuk kemaslahatan umat,” pungkasnya.
Acara syukuran pembukaan Fakultas Kedokteran Umuslim ini turut dihadiri oleh para pimpinan perguruan tinggi, ulama, tokoh masyarakat, insan kesehatan, serta generasi muda.[]






