Indeks
Berita  

Forum ICSEAR Bahas Keberlanjutan Ekosistem dan Kesejahteraan Hewan Tropis

Keynote speaker dari berbagai negara hadir pada Konferensi Internasional ICSEAR di Gedung AAC Dayan Dawood. Senin (13/10/2025).

DONYAPOST, Banda Aceh – Upaya memperkuat aksi nyata terhadap keberlanjutan ekosistem tropis dan kesejahteraan hewan menjadi pokok pembahasan dalam The First International Conference on Sustainable Environmental and Animal Research (1st ICSEAR 2025) yang digelar di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, 13–14 Oktober 2025.

Konferensi internasional ini menghadirkan para pakar dunia di bidang kedokteran hewan, lingkungan, dan teknologi pertanian. Mereka di antaranya Prof. Dr. Goh Yong Meng (Universiti Putra Malaysia), Prof. Dr. Hammam Riza (Presiden Korika Indonesia), Prof. Dr. Drh. Arief Boediono, Ph.D (IPB University), Prof. Tae Sub Park (Seoul National University), dan Assoc. Prof. Kim Hie Lim (Nanyang Technological University, Singapura).

Para narasumber menyoroti pentingnya riset lintas disiplin untuk menjaga keseimbangan ekosistem tropis dan memperkuat peran manusia dalam melindungi kesejahteraan hewan. Forum ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antarnegara untuk mendorong kebijakan konservasi berbasis sains.

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (USK), drh. Teuku Reza Ferasyi, M.Sc., Ph.D, mengatakan forum ICSEAR menjadi wadah kolaborasi internasional untuk memperkuat jejaring riset dan publikasi di bidang lingkungan dan kesejahteraan hewan.

“Melalui forum ini, kami ingin bagaimana sains dapat bertransformasi menjadi aksi nyata bagi keberlanjutan ekosistem tropis dan kesejahteraan hewan,” ujarnya.

Kegiatan ini turut mendapat sambutan dari Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya dan Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki, yang hadir secara daring, serta Anggota Komisi IV DPR RI Ir. H.T.A. Khalid, M.M., yang menekankan pentingnya pelestarian fauna langka di Aceh.

“Satwa liar di Aceh semakin hari semakin berkurang. Karena itu, lembaga pendidikan seperti USK harus menjadi garda terdepan dalam upaya penyelamatan fauna,” kata Khalid.

Pada kesempatan tersebut, USK juga menganugerahkan “Tokoh Pemerhati Kelestarian Fauna Indonesia 2025” kepada Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, MA., Ph.D, H.T.A. Khalid, Wali Nanggroe Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, dan Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf atas kontribusi mereka dalam konservasi satwa dan pelestarian lingkungan di Indonesia, khususnya Aceh.

Exit mobile version