Berita  

Polwan Harus Manfaatkan Medsos Untuk Bangun Citra Positif Polri

Polwan | Foto Humas Polda

DONYAPOST, Banda Aceh — Kapolda Aceh Irjen Pol. Marzuki Ali Basyah menekankan agar Polisi Wanita (Polwan) bijak menggunakan media sosial. Menurutnya, setiap unggahan, komentar, maupun konten yang dibagikan tidak hanya berdampak pada citra pribadi, tetapi juga mencerminkan wajah institusi Polri.

“Polwan harus mampu memanfaatkan media sosial sebagai sarana membangun citra positif Polri,” ujarnya saat menghadiri syukuran HUT ke-77 Polwan di Hotel Amel Convention Hall, Banda Aceh, Selasa (30/9/2025).

Kapolda menilai, kekuatan dari langkah kecil sering kali lebih besar dari yang dibayangkan. Senyum tulus saat melayani, tutur kata yang menenangkan, atau unggahan sederhana yang membawa pesan kebaikan, katanya, bisa memperkuat kepercayaan masyarakat.

“Langkah kecil inilah yang membuat masyarakat semakin percaya dan mencintai Polri. Mereka akan melihat Polwan hadir bukan hanya sebagai aparat penegak hukum, tetapi juga sebagai sahabat, teladan, dan pengayom,” tegasnya.

Dalam pidatonya, Kapolda juga berharap seluruh Polwan di Aceh memegang teguh prinsip Meutuah, yang bermakna: masyarakat ta peulindoeng; etika ta jaga; ureung meutuah; tanggoeng jaweub; udep seujahtera; amanah dalam but; dan hukuem ta patoeh.

“Polwan merupakan elemen penting dalam mewujudkan Polri Presisi. Prinsip Meutuah harus menjadi pegangan dalam setiap pelaksanaan tugas,” ujarnya.

Kapolda menyampaikan selamat HUT ke-77 kepada seluruh Polwan Polda Aceh. Menurutnya, sejak dibentuk pada 1948, Polwan telah menjadi bagian penting dalam sejarah pengabdian Polri.

Tema “Polri untuk Masyarakat” yang diangkat pada HUT tahun ini, katanya, mengandung makna bahwa setiap pengabdian Polwan harus mencerminkan wajah Polri yang dekat dengan rakyat. Karena itu, Polwan dituntut terus meningkatkan profesionalisme, menjaga integritas, dan menunjukkan dedikasi terbaik.

“Jadikan setiap tugas sebagai ladang amal, setiap tantangan sebagai kesempatan menunjukkan kualitas diri, dan setiap interaksi dengan masyarakat sebagai jembatan menumbuhkan kepercayaan,” pungkasnya. []