DONYAPOST, Palembang – Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring bakal jadi saksi duel sengit antara Sumsel United dan Persiraja Banda Aceh dalam lanjutan Pegadaian Championship 2025/26, Senin (22/9/2025) pukul 19.00 WIB.
Kedua tim datang dengan misi berbeda: tuan rumah ingin menjaga tren positif, sementara tim tamu bertekad bangkit setelah start mengecewakan.
Sumsel United tampil percaya diri setelah meraih kemenangan pada laga pembuka. Namun pelatih kepala Nilmaizar tetap mengingatkan anak asuhnya untuk tidak cepat puas dan wajib menjaga konsentrasi penuh hingga peluit akhir.
“Seluruh pemain tidak boleh lengah. Persiraja kemarin mencetak dua gol di menit-menit akhir. Itu bukti mereka punya daya juang tinggi,” tegas Nilmaizar, Sabtu (20/9/2025) seperti dikutip dari virasumsel.com.
Pelatih asal Sumatera Barat itu menekankan, setiap pertandingan memiliki tantangan berbeda. Karena itu, ia melarang Rachmad Hidayat dkk meremehkan lawan meski Persiraja datang dengan catatan kekalahan di kandang sendiri.
“Mereka pasti sudah melakukan evaluasi. Jangan pernah sombong dan menganggap remeh siapa pun lawan kita,” tambahnya.
Di sisi lain, Persiraja membawa semangat kebangkitan usai kalah 2-3 dari Adhyaksa FC Banten. Meski kalah, Lantak Laju memperlihatkan karakter pantang menyerah dengan mencetak dua gol pada menit ke-88 dan 90. Hal itu menjadi modal berharga jelang lawatan ke Palembang.
Pelatih Persiraja, Akhyar Ilyas, mengaku sudah menyiapkan perubahan strategi agar tim tampil lebih solid. “Ada beberapa hal yang menjadi evaluasi dari pertandingan sebelumnya.
Lawan Sumsel United, kami harus tampil lebih disiplin, fokus, dan efektif dalam memanfaatkan peluang,” ujarnya, Rabu (17/9).
Selain teknis, Akhyar menekankan mentalitas juang para pemain. Ia berharap dukungan penuh suporter Lantak Laju yang datang langsung maupun dari Aceh bisa memberi energi tambahan. Targetnya jelas: meraih poin penuh agar posisi di klasemen segera membaik.
Laga ini diprediksi akan berjalan ketat. Sumsel United ingin mempertegas status sebagai kuda hitam, sementara Persiraja menolak pulang dengan tangan hampa untuk menjaga asa bersaing di papan atas.
Bagi kedua tim, duel di Jakabaring bukan sekadar soal taktik, tetapi juga pertaruhan mental hingga menit akhir.
