DONYAPOST, Banda Aceh – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya kelengkapan alat medis dan peningkatan SDM di Aceh untuk meminimalisir rujukan pasien ke luar daerah.
Hal itu ia sampaikan dalam konferensi video bersama Sekda Aceh M. Nasir, Minggu (7/9/2025), usai keberhasilan RSUD dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) melakukan operasi cerebrovascular pertama di Aceh.
“Jika Aceh sudah lengkap alatnya, maka kita akan meminimalisir rujukan. Kasihan pasiennya, kasihan keluarganya. Karena itu, Kemenkes akan menyerahkan 514 CT Scan dan 514 Cath Lab ke rumah sakit daerah di luar Jawa, termasuk RSUDZA,” ujar Menkes.
Ia juga mendorong Pemerintah Aceh menyiapkan dokter spesialis saraf berkualitas, bahkan jika perlu menyekolahkan hingga ke luar negeri. “Dan harus orang Aceh, jangan orang luar. Kalau pun orang Jawa, carikan yang bujang, lalu nikahkan dengan dara Aceh supaya mengabdi di sini,” seloroh Menkes, disambut tawa peserta.
Selain itu, Budi mengamini permintaan Plt Direktur RSUDZA Arifatul Khorida terkait tambahan mikroskop neurosurgery. “Akan kita bagi alat bedah lengkap. Teman-teman RSUDZA harus terus tingkatkan kapasitas. Kemenkes siap mendukung,” tegasnya.
Menkes juga mengingatkan pentingnya pencegahan melalui pola hidup sehat dan pemanfaatan layanan pemeriksaan kesehatan gratis dari pemerintah.
“Semua orang tidak ingin terkena stroke. Karena itu, biasakan periksa kesehatan setahun sekali. Harapan kita, tidak ada masyarakat Aceh yang wafat di bawah usia 74 tahun,” katanya.
Sementara itu, Sekda Aceh M. Nasir menyampaikan apresiasi kepada Menkes dan tim RS PON yang telah mendukung operasi cerebrovascular pertama di Aceh.
Ia menegaskan Pemerintah Aceh akan terus meningkatkan SDM dokter, menambah fasilitas kesehatan, serta memperkuat program JKA Unggul.
“Prestasi RSUDZA ini luar biasa. Kita menjadi rumah sakit pertama di Sumatera dan ke-8 di Indonesia yang mampu melakukan operasi besar ini. Pemerintah Aceh akan memastikan fasilitas dan SDM terus diperkuat agar pelayanan kesehatan prima benar-benar dirasakan masyarakat,” kata M. Nasir. []