DONYAPOST, Banda Aceh — Fenomena gerhana bulan total diperkirakan akan melintasi langit Aceh pada Minggu malam hingga Senin dini hari, 7–8 September 2025, bertepatan dengan 15 Rabiul Awal 1447 Hijriah.
Peristiwa astronomi ini dapat disaksikan tidak hanya di Aceh, tetapi juga di seluruh Indonesia, serta sejumlah wilayah di Eropa, Afrika, Asia, dan Australia.
Ketua Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Dr Alfirdaus Putra MH, menyebutkan gerhana bulan kali ini akan menjadi yang terlama sejak 2022. Pada puncaknya, bulan akan tampak kemerahan sehingga populer dikenal sebagai blood moon.
“Gerhana bulan total terjadi saat bulan melewati bayangan inti (umbra) bumi secara penuh, dengan bumi berada di tengah antara matahari dan bulan. Selama fenomena ini, bulan tampak meredup bahkan berubah warna menjadi merah tembaga,” jelas Alfirdaus, Ahad (31/8/2025).
Menurutnya, proses gerhana dimulai pukul 22.28 WIB dengan fase penumbra, dilanjutkan gerhana sebagian pada 23.27 WIB. Bulan akan sepenuhnya berwarna merah pada 00.30 WIB, menandai terjadinya gerhana total yang berlangsung selama 1 jam 22 menit hingga 01.52 WIB.
Setelah itu, bulan berangsur kembali putih terang pada 02.56 WIB, dan gerhana penumbra berakhir pukul 03.55 WIB.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Drs Azhari MSi, menegaskan bahwa gerhana bulan tidak boleh dikaitkan dengan musibah atau pertanda buruk, melainkan sebagai bukti kebesaran Allah SWT.
Ia mengimbau masyarakat untuk melaksanakan salat sunah khusuf dan khutbah gerhana.
“Kanwil Kemenag Aceh melalui Observatorium Pengamatan Astronomi Tgk Chiek Kuta Karang akan memusatkan pengamatan di halaman Kantor Kanwil dengan 5 teleskop astronomi, serta menggelar salat khusuf di Musala Al-Ikhlas,” ujar Azhari.
Masyarakat juga dapat menyaksikan fenomena ini secara langsung dengan mata telanjang ke arah bulan purnama, atau melalui siaran live di channel YouTube Kemenag Aceh dan Facebook KemenagAceh. []