Indeks
Berita  

Peran Dayah dan Ulama Jadi Bahasan Utama Raker PB Inshafuddin Aceh

Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, SE, membuka secara resmi Rapat Kerja pengurus besar persatuan dayah Inshafuddin di Hotel Parkside Meuligoe Hotel Melaboh, 23/08/25

DONYAPOST, Banda Aceh — Pengurus Besar (PB) Inshafuddin Aceh menggelar Rapat Kerja (Raker) 2025 di Hotel Parkside Meulaboh, Aceh Barat, Sabtu (23/8/2025).

Raker ini dihadiri jajaran pengurus besar, Majelis Syura Inshafuddin Aceh, alim ulama dan pimpinan dayah, Bupati Aceh Barat, serta pengurus cabang Inshafuddin dari seluruh kabupaten/kota se-Aceh. Turut hadir Ketua Umum PB Inshafuddin, Drs Tgk H Muhammad Hasbi, M.Ag (Abi Daud).

Ketua panitia, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Dr Munawar Djalil, menyampaikan bahwa Inshafuddin merupakan mitra strategis Pemerintah Aceh dalam pengembangan pendidikan dayah.

Ia menegaskan, raker yang diikuti 50 peserta ini bertujuan memperkuat silaturahmi pemerintah dan ulama, serta mencari solusi peningkatan peran ulama dalam pembangunan daerah.

“Seiring dengan peran alim ulama memberi masukan kepada pemerintah, peningkatan pendidikan agama dan pengembangan pendidikan dayah yang berkualitas dan mandiri menjadi prioritas. Kita ingin melahirkan kader pimpinan dayah dan ulama muda di masa depan,” ujar Munawar.

Sementara itu, Ketua Umum PB Inshafuddin, Abi Daud, menekankan komitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah.
“Kami selalu bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Dayah Aceh. Ke depan, Inshafuddin kabupaten/kota siap membantu pemerintah dalam memajukan syariat Islam. Insya Allah kegiatan besar berikutnya akan kita laksanakan di Aceh Tengah,” ujarnya.

Raker PB Inshafuddin 2025 diharapkan melahirkan program strategis yang aplikatif, serta memperkuat peran dayah sebagai pusat pendidikan, benteng akidah, dan pilar pembangunan Aceh bersyariat.

Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah SE, saat membuka raker, menyampaikan apresiasi kepada PB Inshafuddin atas penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya, tema “Sinergitas Ulama dan Umara dalam Memajukan Aceh Bersyariat, Maju, Mulia, dan Bermartabat” sangat tepat dan kontekstual.

“Sejak dahulu, dayah bukan hanya pusat pendidikan, tetapi juga benteng akidah dan penjaga moralitas. Dayah merupakan kawah candradimuka tempat lahirnya generasi tangguh dan visioner.”

“Kini Inshafuddin telah melahirkan ribuan alumni yang berkiprah sebagai ulama, akademisi, maupun pemimpin muda. Mereka bukti nyata integrasi ilmu agama dan pengetahuan umum,” ujar Fadhlullah.

Ia menegaskan, ulama dengan kearifan keilmuannya dan umara dengan kewenangan kebijakan harus berjalan seiring. “Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah terus memperkuat kemandirian dan kualitas dayah, yang hanya akan berarti dengan dukungan penuh ulama dan keluarga besar Inshafuddin,” tutupnya. []

Exit mobile version