Indeks
Berita  

Abu Heri Minta Pemerintah Aceh Rehabilitasi Masjid Al Kawakib

DONYAPOST, Banda Aceh – Anggota DPR Aceh, Haji Heri Julius, mengunjungi Masjid Al Kawakib di Gampong Deah Raya, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Sabtu lalu.

Dalam kunjungan tersebut, ia menyoroti kondisi bangunan masjid yang dinilai memprihatinkan karena sejumlah tiang penopang sudah retak-retak dan memperlihatkan tanda-tanda kerusakan serius.

Pria yang akrab disapa Abu Heri ini meminta Pemerintah Aceh, khususnya Gubernur Aceh melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim), untuk segera turun tangan melakukan rehabilitasi.

Menurutnya, masjid yang berada tidak jauh dari kompleks makam ulama besar Syiah Kuala itu memiliki nilai penting, baik sebagai tempat ibadah masyarakat sekitar maupun fasilitas religius bagi wisatawan.

“Tiang-tiang masjid ini sudah mulai retak, besinya berkarat dan bahkan ada yang pecah dari dalam. Saya mendorong pemerintah melalui Dinas Perkim agar segera melakukan perbaikan, supaya masyarakat dapat beribadah dengan nyaman dan aman,” ujar Heri Julius kepada wartawan.

Selain itu, Heri menekankan bahwa keberadaan masjid ini juga mendukung sektor wisata religi di Banda Aceh. “Karena dekat dengan makam Syiah Kuala, banyak wisatawan yang singgah dan beribadah di sini. Jadi keberlangsungan masjid ini penting, bukan hanya bagi jamaah lokal, tetapi juga bagi citra Aceh sebagai daerah tujuan wisata religi,” tambahnya.

Sementara itu, Imam Masjid Al Kawakib menjelaskan, bangunan masjid tersebut sudah berdiri sebelum bencana tsunami 2004. Setelah tsunami, masjid sempat menjalani rehabilitasi. Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi bangunan kembali melemah.

“Masjid ini sempat direhab pascatsunami, tetapi sekarang banyak tiang yang retak dan besinya meledak keluar. Kami sangat berharap perhatian dari pemerintah atau instansi terkait untuk menanganinya,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kondisi tersebut dikhawatirkan dapat membahayakan jamaah jika tidak segera diperbaiki. “Kerusakan tiang penopang bisa berdampak pada keselamatan. Kami berharap rehab segera dilakukan agar jamaah merasa tenang saat beribadah,” pungkas sang imam.

Dengan kondisi yang ada, masjid bersejarah ini menunggu sentuhan tangan pemerintah agar tetap kokoh berdiri sebagai pusat ibadah dan simbol keislaman di kawasan Syiah Kuala.

Exit mobile version