Berita  

Golkar Aceh Santuni Anak Yatim dan Syukuran Dua Momen Penting

Ketua DPD I Partai Golkar Aceh, Teuku Muhammad Nurlif menyantuni anak yatim untuk mensyukuri 20 tahun perdamaian dan 80 kemerdekaan Indonesia | Foto Mismail

DONYAPOST, Banda Aceh – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Aceh menggelar syukuran dan menyantuni anak yati ada memperingati 20 tahun perdamaian Aceh sekaligus Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Senin (18/8/2025).

Kegiatan berlangsung di kantor DPD I Golkar Aceh, Jalan Sultan Mahmudsyah, Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Acara dihadiri para kader, simpatisan, anggota DPRA seperti Ansari Muhammad, Diana Putri Amelia, Khaled, Muhammad Rizky, M. Natsir, Iskandar, serta sejumlah anak yatim.

Ketua DPD I Partai Golkar Aceh, Teuku Muhammad Nurlif, menegaskan bahwa peringatan dua dekade damai Aceh merupakan momentum penting bagi masyarakat.

Peringatan itu merujuk pada penandatanganan Perjanjian Damai antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki, Finlandia, pada 15 Agustus 2005, atau yang dikenal dengan MoU Helsinki.

Tahun ini, peringatan damai Aceh mengusung tema “Penyelesaian Konflik Secara Damai, Menyeluruh, Berkelanjutan, dan Bermartabat dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.” Menurut Nurlif, tema tersebut sangat relevan karena menggambarkan perjalanan panjang hingga lahirnya perdamaian, sekaligus harapan agar Aceh terus hidup dalam suasana damai.

Selain syukuran 20 tahun damai Aceh, Golkar Aceh juga memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI yang jatuh pada 17 Agustus 2025 dengan mengusung tagline “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.”

“Sebagai keluarga besar Partai Golkar, kami tetap konsisten dan tegak lurus berkontribusi terbaik untuk membangun partai, bangsa, dan negara. Golkar harus ikut memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta melaksanakan ketertiban dunia, sesuai amanat Pembukaan UUD 1945,” tegas Nurlif.

Dalam kesempatan itu, Golkar Aceh juga menyerahkan santunan kepada puluhan anak yatim serta menggelar donor darah. Kegiatan serupa, menurut Nurlif, akan dilaksanakan pula oleh pengurus Golkar di kabupaten dan kota seluruh Aceh.

“Ini bagian dari tanggung jawab kader Golkar sebagai warga negara Indonesia sekaligus masyarakat Aceh dalam memperingati dua momentum penting, yakni Hari Damai Aceh dan HUT ke-80 Kemerdekaan RI,” katanya.

Ia menegaskan, seluruh kader Golkar di Aceh tidak pernah ragu menjaga dan merawat perdamaian. “Bagi Golkar, mengisi perdamaian adalah hal penting. Kita harus memperkuat fondasi perdamaian itu sendiri. Begitu juga dengan kemerdekaan, Partai Golkar sudah jelas menyebutkan komitmennya dalam ikrar partai,” ujar Nurlif.

Terkait keberlanjutan damai Aceh, Nurlif menyampaikan apabila masih ada butir-butir MoU Helsinki yang belum sepenuhnya terwujud, sebaiknya dibicarakan secara bijak demi penyempurnaan.

“Kami yakin, sebagaimana para pendiri bangsa telah merumuskan UUD 1945 dan para presiden terdahulu menetapkan langkah-langkah kebangsaan, maka di bawah kepemimpinan nasional saat ini oleh Presiden Prabowo Subianto, optimisme kita semakin kuat bahwa Indonesia akan mencapai cita-cita bangsa dan tujuan berdirinya NKRI,” tutur Nurlif.

Mengenai rencana Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Aceh, ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan agenda rutin partai. “Musda adalah kegiatan biasa yang memang harus dilaksanakan. Sekarang tinggal menunggu jadwal. Kalau sudah ditetapkan, maka segera akan dibicarakan,” jelasnya.

Ia juga menilai dinamika yang muncul di tengah masyarakat terkait Golkar sebagai hal positif. “Kami bersyukur karena Golkar selalu menjadi pembicaraan. Wajar saja, sebab Golkar memiliki sejarah besar dan senantiasa berusaha memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara,” ujar Nurlif.