DONYAPOST, Banda Aceh – Malam itu, suasana Ballroom Hermes Palace Hotel terasa hangat ketika Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, menutup Musyawarah Daerah BPD-PHRI Aceh dan mengukuhkan pengurus masa jabatan 2025–2030.
Di hadapan jajaran pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Aceh, ia menyampaikan ajakan yang tegas sekaligus penuh optimisme: mempromosikan potensi wisata Bumi Serambi Mekah ke seluruh penjuru negeri.
“Potensi wisata Aceh, mulai dari pantai, laut, hingga gunung-gunungnya, sangat indah. Tingkat kriminalitas di Aceh merupakan yang terendah di Indonesia. Saya sengaja berpromosi di sini dan mengajak bapak dan ibu untuk meneruskan kepada teman-teman di seluruh nusantara,” ujar pria yang akrab disapa Dek Fadh itu.
Fadhlullah juga menyampaikan kabar baik. Pertumbuhan ekonomi Aceh kini berada di jalur positif, seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan setiap tahun.
Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh mencatat, pada 2024 jumlah wisatawan mencapai 12,9 juta orang, melonjak tajam dari 8,9 juta orang pada 2023. Bahkan, hanya dalam periode Januari hingga April 2025 saja, sudah tercatat 7.315.394 kunjungan.
Dengan tren yang menggembirakan ini, Wagub optimis pariwisata Aceh akan terus tumbuh hingga akhir 2025. Namun, ia mengingatkan bahwa optimisme tersebut harus diiringi kerja nyata: meningkatkan kualitas layanan, memperkuat promosi, dan menciptakan pengalaman terbaik bagi wisatawan.
“Dalam konteks inilah, BPD PHRI Aceh memiliki peran strategis. PHRI bukan hanya wadah koordinasi pelaku industri hotel dan restoran, tetapi juga mitra penting pemerintah dalam membangun ekosistem pariwisata yang berdaya saing, berkelanjutan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Atas nama Pemerintah Aceh, Fadhlullah mengajak PHRI untuk bersinergi mengembangkan pariwisata Tanoh Rencong. “Kami mengucapkan selamat kepada ketua dan seluruh jajaran pengurus BPD PHRI Aceh. Mari kita berkolaborasi untuk terus mempromosikan berbagai potensi wisata di Bumi Serambi Mekah, khususnya Pariwisata Halal, agar sektor pariwisata tumbuh, perhotelan semakin berdenyut, dan perekonomian masyarakat Aceh menjadi lebih baik,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PHRI Pusat, Hariyadi BS Sukamdani, dalam sambutannya menegaskan bahwa Aceh memiliki potensi luar biasa yang belum tergarap maksimal.
“Banyak potensi ini belum tergarap maksimal. Baik dari keragaman suku bangsa dan seni budaya maupun keindahan alam yang sangat menjanjikan. Selain itu, Wisata Halal juga menjadi salah satu nilai jual yang sangat baik untuk menarik minat wisatawan,” ujarnya.
Penutupan Musda II PHRI BPD Aceh 2025 itu juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh Akkar Arafat, serta sejumlah tamu undangan lainnya.





