DONYAPOST, Meureudu — Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, menyatakan komitmennya untuk mendorong lahirnya regulasi dan kebijakan yang mendukung pengembangan kakao sebagai komoditas unggulan Aceh.
Pernyataan itu disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke pabrik pengolahan kakao lokal Socolatte di Gampong Meunasah Baroh Musa, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, Minggu lalu (21/7/2025).
“Kakao Aceh memiliki potensi besar untuk menjadi ikon ekonomi daerah. Kami akan mendorong agar regulasi dan kebijakan mendukung pengembangannya, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi yang luas bagi masyarakat Aceh,” ujar Wali Nanggroe seperti disampaikan Kabag Kerja Sama dan Humas, Zulfikar Idris, Rabu (23/7/2025).
Dalam kunjungan itu, Wali Nanggroe turut didampingi Staf Khusus, Dr. Mohammad Raviq, dan disambut langsung oleh pemilik Socolatte, Irwan Ibrahim.
Irwan menyampaikan apresiasinya atas perhatian dan dukungan Wali Nanggroe terhadap pengembangan industri kakao lokal. Ia juga mengutarakan aspirasi para pengusaha dan petani kakao di Pidie Jaya, khususnya terkait pentingnya dukungan regulasi dan kebijakan pengembangan komoditas kakao.
“Kehadiran Wali Nanggroe memberi semangat baru bagi kami. Produk kami sudah tersebar di seluruh Indonesia dan menembus pasar Jepang. Permintaan dari Iran, Rusia, Lebanon, dan Korea juga terus berdatangan,” kata Irwan.
Namun, lanjut Irwan, pelaku usaha menghadapi dua tantangan utama: keterbatasan kapasitas produksi dan sumber daya manusia. Ia berharap adanya perhatian dari Pemerintah Aceh untuk mendukung sektor ini secara menyeluruh.
Zulfikar menambahkan, kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen Wali Nanggroe dalam memperkuat eksistensi produk lokal agar mampu bersaing di pasar nasional dan internasional. []
