DONYAPOST, Banda Aceh – Malam mulai larut ketika halaman Anjong Mon Mata, Pendopo Gubernur Aceh, disesaki semangat yang tak biasa.
Di bawah temaram cahaya dan gemuruh doa keluarga, kontingen Provinsi Aceh untuk Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII resmi dilepas menuju Nusa Tenggara Barat, Senin malam (21/7/2025).
Dilepas langsung oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, para peserta membawa lebih dari sekadar nama daerah. Mereka mengusung semangat budaya, rekreasi, dan persaudaraan dalam balutan sportivitas yang menjadi roh utama FORNAS.
“Mereka bukan sekadar atlet. Mereka adalah duta semangat, duta budaya, dan duta kebersamaan dari Aceh,” ucap M. Nasir saat menyampaikan amanat Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf yang dibacakannya malam itu.
FORNAS, yang akan berlangsung di NTB, bukanlah pertandingan biasa. Ia menjadi panggung berskala nasional yang mempertemukan ribuan warga dari seluruh penjuru Nusantara dalam olahraga-olahraga rekreatif dan tradisional—sebuah arena penguat jalinan sosial lintas budaya.
Kepada para peserta, Nasir berpesan agar menjunjung tinggi nilai sportivitas dan kebersamaan. Ia berharap kontingen tidak hanya pulang dengan prestasi, tetapi juga membawa kesan hangat dari Aceh di benak para peserta lain.
“Semangat ‘Aceh Bugar, Aceh Sehat, Aceh Hebat’ harus tertanam dalam langkah kalian. Jadilah wajah terbaik dari Aceh, bukan hanya di lapangan tapi juga di hati mereka yang kalian temui,” sambungnya.
Malam itu, suasana haru menyelimuti halaman pendopo. Sejumlah keluarga tampak menggenggam tangan anak, saudara, atau pasangan yang akan berangkat mewakili Aceh. Doa dipanjatkan, peluk disematkan. Tak hanya bangga, mereka juga berharap: semoga selamat, sehat, dan terhormat.
Hadir dalam prosesi tersebut unsur Forkopimda Aceh, Kepala SKPA, Ketua KONI Aceh, para pengurus Induk Organisasi Olahraga Rekreasi Masyarakat (INORGA), serta pendukung dan tokoh masyarakat.
FORNAS VIII 2025 sendiri akan menjadi ajang besar tahunan yang mempertemukan kekayaan budaya olahraga rekreatif dari seluruh Indonesia. Di sinilah Aceh ingin tampil bukan hanya sebagai peserta, tapi sebagai penyambung semangat kebangsaan dari barat negeri.