Berita  

Wali Nanggroe Fasilitasi Pertemuan Strategis Pendidikan Aceh dan Singapura

Wali Nanggroe foto bersama peserta workshop Kamis malam (17/7/2025), di Meuligoe Wali Nanggroe Aceh.

DONYAPOST, Banda Aceh – Kementerian Pendidikan Singapura menggelar workshop bersama para pimpinan dan perwakilan guru SMP se‑Kota Banda Aceh pada Kamis malam (17/7/2025), di Meuligoe Wali Nanggroe Aceh.

Kegiatan ini difasilitasi langsung oleh Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, yang menjabat sejak 2 November 2012 .

Workshop tersebut menjadi bagian dari upaya memperkuat kerja sama pendidikan antara Aceh dan Singapura yang telah dijajaki sejak lima tahun terakhir. Suasana pertemuan berlangsung hangat dan penuh semangat kolaborasi.

Delegasi Singapura yang hadir antara lain Willy Kurniawan (Manajer Utama, Kementerian Pendidikan Singapura), Jerrica Yap Wee Ping (Konsul, Konsulat Jenderal Singapura), dan Wei Kit (Manajer Kementerian Pendidikan Singapura).

Sementara itu, Wali Nanggroe didampingi oleh anggota Majelis Tuha Peut Prof. Dr. Syahrizal Abbas, Tgk. Darwis Jeunieb, staf khusus, serta pejabat Keurukon Katibul Wali.

Hadir pula Kepala Dinas Pendidikan Aceh Marthunis dan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Sulaiman Bakri.

Menurut Kabag Kerjasama dan Humas Wali Nanggroe, Zulfikar Idris, workshop ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama yang telah lama diupayakan oleh Wali Nanggroe dengan pemerintah Singapura.

Dalam sambutannya, Wali Nanggroe menekankan bahwa pasca-konflik, pendidikan menjadi fokus utama di Aceh dan keistimewaan Aceh dalam UUPA menjadi peluang strategis untuk membangun sistem pendidikan yang unggul dan berdaya saing.

“Berbagai bentuk kerjasama terus kita dorong, mulai dari beasiswa, magang, pertukaran pelajar, premi untuk guru dan tengku dayah, perbaikan kurikulum, hingga FGD dan lokakarya seperti hari ini,” ujarnya.

Ia mencontohkan keberhasilan pengelolaan pendidikan di Singapura — sebuah negara kecil tanpa kekayaan alam, namun memiliki pemimpin visioner dan sistem pengelolaan negara yang baik.

“Singapura punya visi ke depan, menata negaranya dengan baik hingga menjadi ekonomi maju,” tambah Wali Nanggroe.

Dia meyakini bahwa jika pendidikan Aceh dikelola dengan baik, Aceh akan melahirkan pemimpin visioner dan pemerintahan yang lebih baik, sehingga ekonomi daerah dapat sejajar dengan negara maju di Asia Tenggara.

“Saya harap Pemerintah Aceh, khususnya dinas terkait, segera menindaklanjuti peluang kerja sama ini agar membawa dampak nyata bagi kemajuan pendidikan Aceh,” tegas beliau.

Pada sesi presentasi, Willy Kurniawan memaparkan sistem pendidikan di Singapura serta peluang beasiswa dan pertukaran pelajar yang terbuka bagi sekolah-sekolah di Aceh, sekaligus mengenal lebih dekat ekosistem pendidikan Banda Aceh.

Workshop diakhiri dengan sesi tanya jawab antara guru dan delegasi Kementerian Pendidikan Singapura, memperkuat dialog strategis menuju kolaborasi jangka panjang.