DONYAPOST, Banda Aceh — Google Doodle hari ini menampilkan ilustrasi segelas kopi susu gula aren yang mengepul hangat di laman utamanya. Tak sekadar penghias visual, doodle tersebut merayakan kekayaan budaya minum kopi di Indonesia yang semakin mendunia.
Bagi masyarakat Aceh, momen ini terasa istimewa karena tradisi minum kopi sudah menjadi denyut kehidupan sosial yang tak pernah kehilangan kelasnya.
Kopi susu gula aren menjadi simbol kesederhanaan yang elegan. Tak hanya nikmat diseruput, ia juga menyimpan cerita tentang warung kopi yang tumbuh subur di berbagai sudut Aceh, dari kota hingga desa. Di sinilah tempat orang-orang bertemu, berdiskusi, bertukar ide, atau sekadar bersantai setelah lelah bekerja.
Di Aceh, warung kopi bukan hanya tempat minum, tapi ruang sosial yang demokratis, terbuka bagi siapa saja.
Di Banda Aceh, tercatat ribuan warung kopi berdiri dengan beragam gaya dan segmentasi, dari yang tradisional hingga berkonsep modern. Hampir semua menyajikan kopi khas Aceh, baik saring, espresso, maupun manual brew. Tak sedikit pula yang menyajikan kopi susu gula aren dalam berbagai versi kreasi lokal.
Doodle edisi 15 Juli 2025 ini digambar oleh seniman Indonesia, yang menampilkan gelas kopi khas beralas cawan putih, dengan lapisan warna gula aren di dasar, diikuti susu, lalu kopi yang kental.
Visual ini memberi penghormatan pada budaya kopi Indonesia yang begitu beragam, dan salah satu episentrum budayanya berada di Aceh.
Warung kopi di Aceh juga menjadi ruang perjumpaan antargenerasi. Dari mahasiswa, pedagang, hingga ulama dan pejabat, semua duduk sejajar. Di tempat ini pula ide-ide besar sering kali lahir, dari sekadar diskusi bola hingga politik dan masa depan daerah.
Dalam dunia yang serba digital, Google Doodle hari ini seakan mengingatkan: budaya minum kopi Indonesia adalah identitas yang layak dirayakan. Dan Aceh, dengan warung kopi yang terus hidup, membuktikan bahwa budaya itu tak hanya bertahan, tetapi terus berkembang dan berkelas.