DONYAPOST, Banda Aceh – Ketua Komisi IV DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, mengingatkan warga akan maraknya praktik negatif dalam pergaulan remaja di Banda Aceh.
Hal ini ia sampaikan saat reses bersama perwakilan anak muda dan perempuan Kecamatan Kuta Alam, Sabtu (21/6/2025) di Cafe Tempoe Doeloe, Lampriet.
Menurut Farid, gejala sosial ini kian mengkhawatirkan. Ia menyoroti fenomena anak muda, khususnya remaja perempuan, yang kini terbiasa nongkrong di warung kopi hingga larut malam sambil mengisap rokok elektrik (vape).
“Dulu, perempuan duduk di warung kopi saja dianggap tabu. Sekarang bukan hanya nongkrong, tapi juga merokok. Ini harus jadi perhatian serius,” tegas Ketua DPD PKS Banda Aceh tersebut.
Lebih jauh, ia juga menyinggung persoalan prostitusi online (Open BO) hingga hubungan sesama jenis yang semakin terbuka. Menurutnya, fenomena ini sudah sering dikeluhkan para ulama, akademisi, dan tokoh masyarakat. “Dulu kita tidak pernah membayangkan praktik seperti ini ada di Banda Aceh. Tapi sekarang nyata di sekitar kita,” ujarnya.
Farid menambahkan, dampak lain dari pergaulan negatif adalah meningkatnya jumlah kasus HIV/AIDS. Data Dinas Kesehatan mencatat, hingga Maret 2025 terdapat 553 kasus. Tiga bulan kemudian, jumlahnya melonjak menjadi lebih dari 580 kasus baru.
“Trennya setiap bulan ada 10 kasus tambahan. Mayoritas di bawa pendatang dari luar Banda Aceh, dan ini sangat berisiko menular ke warga kita,” jelasnya.
Untuk itu, ia mendorong Pemko Banda Aceh melalui Dinas Kesehatan membentuk tim terpadu lintas sektor guna melakukan langkah pencegahan.
Ia juga menilai perlu adanya regulasi yang melindungi petugas lapangan saat melakukan skrining. “Kita tidak boleh hanya jadi pemadam kebakaran. Akar masalahnya harus dicari dan diselesaikan secara sistematis,” katanya.
Di akhir pertemuan, Farid berpesan kepada warga agar memperkuat pengawasan keluarga dan lingkungan. “Kita harus menjaga generasi muda Banda Aceh. Kalau generasi ini rusak, masa depan kita juga ikut terancam,” pungkasnya.