DONYAPOST, Banda Aceh – Di tengah hiruk-pikuk kota Banda Aceh, sebuah gubuk reot berdiri nyaris tak terlihat di sudut Gampong Rukoh, Kecamatan Syiah Kuala. Di dalamnya, seorang anak yatim piatu menjalani hari-harinya dengan segala keterbatasan.
Sejak kehilangan kedua orangtuanya, Putri Musna tinggal bersama bibinya —adik kandung almarhum ayahnya, yang juga hidup dalam kondisi serba kekurangan.
Kisah pilu ini menyentuh hati Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRA, Drs. H. Abdurrahman Ahmad, yang langsung turun ke lokasi pada Minggu (1/6/2025). Bukan sekadar kunjungan seremonial, kehadiran Abdurrahman menjadi simbol kepedulian dan empati terhadap warga kecil yang sering kali terpinggirkan.
“Saya sangat tersentuh. Di tengah kemajuan kota ini, masih ada anak-anak yang hidup tanpa jaminan dasar. Ini bukan soal kemiskinan semata, tapi tentang hak dasar untuk hidup layak,” ujar Abdurrahman penuh haru saat melihat langsung kondisi tempat tinggal sang anak.
Gubuk kecil yang mereka huni beratapkan seng bocor dan berdinding papan lapuk. Saban hari, si bibi berjuang sendiri untuk mencukupi makan seadanya, tanpa pekerjaan tetap dan tanpa bantuan rutin dari pihak mana pun.
Melihat kondisi itu, Abdurrahman berjanji akan memperjuangkan bantuan rumah layak huni untuk sang anak dan bibinya, agar mereka bisa hidup lebih manusiawi. “Negara tidak boleh abai. Anak ini berhak atas masa depan,” tegasnya.
Sang bibi tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan rasa terima kasihnya. “Ini pertama kalinya ada yang datang langsung ke rumah kami. Terima kasih Pak, semoga Allah membalas kebaikan Bapak,” ucapnya lirih, sambil mengusap air mata.
Kisah ini bukan hanya tentang satu keluarga, tapi cerminan masih banyaknya warga yang hidup dalam bayang-bayang kesenjangan. Ketua Fraksi Gerindra DPRA mengajak semua elemen masyarakat, khususnya para pemangku kebijakan, untuk lebih peka terhadap realitas sosial di sekitar.
“Politik bukan sekadar kekuasaan. Politik adalah alat untuk memperjuangkan kemanusiaan,” tutup Abdurrahman.