Berita  

Mantan Kapolda Aceh, Jusuf Manggabarani Tutup Usia di Makassar

Desain via ntvnews.id

DONYAPOST, Makassar – Mantan Wakapolri dan juga eks Kapolda Aceh Komjen Pol (Purn) Drs. H. Jusuf Manggabarani, tutup usia pada Selasa (20/5/2025), di Makassar, Sulawesi Selatan, pada usia 72 tahun.

Almarhum merupakan Kapolda Aceh ke-32 yang menjabat pada tahun 2002, di masa krusial menjelang diberlakukannya status darurat militer di provinsi Aceh. Pada masa itu, konflik bersenjata antara aparat keamanan dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) memuncak.

Di tengah situasi genting, Jusuf dikenal sebagai sosok pemimpin yang tegas namun humanis, dengan pendekatan komunikatif yang mampu meredakan ketegangan serta menjaga stabilitas keamanan.

“Beliau adalah pemimpin yang tidak hanya tegas di lapangan, tetapi juga memahami betul konteks sosial dan budaya Aceh. Beliau tahu kapan harus bersikap keras, dan kapan harus mendengarkan,” ujar seorang mantan bawahannya di Banda Aceh.

Kiprah almarhum di Aceh dikenang luas sebagai masa pengabdian yang penuh tantangan, namun dilalui dengan integritas tinggi. Setelah masa tugasnya di Aceh, ia menjabat sebagai Kapolda Sulsel, Kadiv Propam, Irwasum, hingga akhirnya dipercaya menjadi Wakapolri pada tahun 2010 sebelum pensiun pada 2011.

Putra Terbaik Sulsel
Lahir di Gowa, Sulawesi Selatan, 11 Februari 1953, Jusuf Manggabarani merupakan lulusan Akabri 1975. Kariernya dimulai sebagai Pama Komdak XV/Bali, dan terus menanjak melalui berbagai posisi strategis, khususnya di satuan Brimob yang menjadi basis keahliannya.

Ia pernah menjabat sebagai Komandan Satuan Gegana, Kasat Brimob, hingga Kakor Brimob Polri. Salah satu kisah yang melegenda adalah saat Jusuf menghadapi kelompok bersenjata di Palopo.

Dalam insiden yang disebut banyak orang sebagai “peristiwa kebal peluru,” Jusuf dikabarkan tidak terluka sama sekali meski ditembak dari jarak dekat oleh pemimpin kelompok tersebut. Kisah ini menambah citranya sebagai jenderal yang gagah berani dan tak gentar menghadapi risiko di lapangan.

Almarhum meninggal beberapa tahun setelah kepergian sang istri tercinta, AKBP (Purn) Sumiyati A.M., seorang polwan angkatan pertama yang dikenal berparas anggun dan berdedikasi. Meski aktif berdinas, Sumiyati tidak pernah meninggalkan perannya sebagai ibu rumah tangga yang mendidik anak-anak mereka dengan penuh perhatian.

Dari pernikahannya, Jusuf dan Sumiyati dikaruniai dua anak: AKBP Edy Sabhara Manggabarani, S.H., S.I.K., M.H., yang mengikuti jejak ayah dan ibunya sebagai perwira Polri, dan Ashraf Manggabarani.

Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka, Jalan Gunung Nona, Makassar. Selanjutnya jenazah akan diterbangkan ke Jakarta. Saat tiba di Jakarta, jenazah akan disemayamkan terlebih dahulu di rumah duka yang beralamat di Jalan Kartika Jaya, Cikeas Udik, Bogor.

Ia dimakamkan pada Rabu (21//5/2025) Taman Makam Kehormatan Polri, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, dengan upacara kedinasan sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan pengabdian selama puluhan tahun dalam institusi Polri.

Ucapan duka dan penghormatan berdatangan dari berbagai penjuru, termasuk dari rekan-rekan sejawat, purnawirawan Polri, serta tokoh masyarakat di Aceh dan Sulawesi Selatan.

Di mata banyak orang, Jusuf Manggabarani bukan hanya jenderal bintang tiga, tetapi juga simbol kepemimpinan yang berani, bijak, dan penuh dedikasi. [diolah dari berbagai sumber]