Berita  

Pemerintah Aceh Terus Perjuangkan Penambahan Kuota Haji

Plt Sekda Aceh, M. Nasir S.IP, MPA, bersama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Aceh, Drs H Azhari,menguji konsumsi jamaah haji dalam penerbangan pergi haji dan kembali ke tanah air, di Asrama Haji Embarkasi Aceh, Selasa, 22/4/2025.

DONYAPOST, Banda Aceh – Pemerintah Aceh terus memperjuangkan penambahan kuota haji bagi masyarakat Aceh.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, usai melantik Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh Tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi di Aula Asrama Haji Aceh, Selasa (22/4/2025).

“Masyarakat Aceh yang hidup di satu-satunya daerah istimewa yang menerapkan Syariat Islam memiliki antusiasme yang sangat tinggi untuk melaksanakan ibadah haji,” ujar M. Nasir.

Menurutnya, hal ini terlihat dari panjangnya daftar tunggu calon jamaah haji Aceh yang mencapai 35 tahun. Sementara itu, kuota haji Aceh saat ini hanya berjumlah 4.387 orang. Oleh karena itu, lanjut M. Nasir, Gubernur Aceh terus berupaya memperjuangkan penambahan kuota agar lebih banyak masyarakat yang bisa menunaikan ibadah haji, sekaligus mempersingkat waktu tunggu.

Kepada awak media, Plt Sekda juga menyampaikan bahwa Pemerintah Aceh terus mengimbau agar biro perjalanan Umrah memberangkatkan jamaah melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang.

Plt Sekda Aceh, M. Nasir S.IP, MPA, bersama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Aceh, Drs H Azhari, menanam pohon mantoa dalam rangka Hari Bumi, di halaman Asrama Haji Embarkasi Aceh, Selasa, 22/4/2025.

“Kita terus mengimbau agar travel-travel penyelenggara Umrah memberangkatkan jamaahnya melalui Bandara SIM. Dalam waktu dekat, kita juga akan mengundang pihak travel untuk membahas hal ini,” kata M. Nasir.

Ia menjelaskan bahwa Bandara SIM merupakan salah satu bandara internasional dengan lokasi strategis, karena penerbangan ke Arab Saudi hanya memakan waktu 7 hingga 8 jam. Namun, hingga kini masih banyak jamaah Umrah yang berangkat dari daerah lain seperti Sumatera Utara, bahkan Malaysia.

“Insya Allah, dengan duduk bersama, kita akan menemukan masalah dan solusi agar semakin banyak travel Umrah yang membuka paket perjalanan melalui SIM. Ini tentu akan berdampak pada meningkatnya aktivitas di bandara yang pada akhirnya memberi efek positif terhadap perekonomian masyarakat,” pungkasnya.