Indeks
Berita  

Aceh Perlu Perbanyak Pusat Kesehatan Mental Cegah Kasus Bunuh Diri

DONYAPOST, Banda Aceh —  Sekretaris Jenderal Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD), Dr. Teuku Zulkhairi, MA, mendesak Pemerintah Aceh untuk mengambil langkah serius dalam mencegah meningkatnya angka bunuh diri, khususnya di wilayah perkotaan.

Hal ini disampaikan pria yang juga Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh itu menyusul dua kasus tragis bunuh diri yang terjadi dalam rentang waktu hanya 24 jam terakhir di Kota Banda Aceh.

“Kejadian ini alarm besar bagi kita semua, khususnya pemerintah daerah. Perempuan yang tampaknya hidup di tengah keramaian kota, ternyata bisa mengalami tekanan mental yang berat hingga mengambil jalan tragis,” ujar Dr. Zulkhairi kepada donyapost.com,  Senin (14/4/2025).

Menurutnya, fenomena bunuh diri di kota bukan sekadar persoalan individu, tetapi mencerminkan lemahnya sistem dukungan sosial dan minimnya fasilitas kesehatan mental yang mudah diakses masyarakat.

“Pemerintah Aceh harus mulai memperbanyak pusat-pusat layanan kesehatan mental, terutama di pusat-pusat kota, dengan pendekatan yang empatik, mudah diakses, dan tidak menakutkan bagi masyarakat,” tambahnya.

Dr. Zulkhairi juga menyoroti pentingnya keterlibatan semua pihak, termasuk lembaga pendidikan, tokoh agama, dan komunitas sosial, dalam membangun kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.

“Stigma terhadap orang yang mencari bantuan psikologis harus dihapus. Perlu ada literasi luas bahwa menjaga kesehatan mental bukan tanda kelemahan, tetapi bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri dan terhadap amanah Allah atas hidup kita,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa pendekatan spiritual harus mendapat porsi penting dalam penguatan mental umat.

“Dalam konteks kita sebagai masyarakat muslim, dzikir, shalat tepat waktu, dan membaca Al-Qur’an memberi kekuatan batin yang luar biasa. Rasa tawakal dan ridha menjadi penyangga mental saat hal-hal tidak berjalan sesuai harapan,” jelasnya.

ISAD turut mendorong agar pendekatan keagamaan yang menyejukkan dan tidak menghakimi bisa lebih digalakkan, terutama dalam mimbar-mimbar ceramah, majelis pengajian, dan ruang-ruang pendidikan.

“Perpaduan antara pendekatan medis dan spiritual adalah kunci dalam membangun masyarakat yang lebih kuat secara mental dan ruhani,” tutupnya.

Untuk itu, Dr. Zulkhairi mengajak semua elemen masyarakat untuk menjadikan tragedi ini sebagai momentum evaluasi, memperkuat dan pembenahan sistem dukungan psikososial di Aceh.

Exit mobile version