DONYAPOST, Banda Aceh — Anggota DPRK Banda Aceh, Syarifah Munirah, menghadiri acara launching Kampung Bebas Narkoba di Kantor Keuchik Gampong Baru, Kecamatan Baiturrahman, pada Selasa (25/2/2025).
Acara ini menjadi momentum penting dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba di lingkungan masyarakat, khususnya di wilayah Banda Aceh.
Sebagai perwakilan dari Ketua DPRK Banda Aceh, Syarifah Munirah menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bersih dari peredaran narkotika.
Politisi PPP ini mengapresiasi langkah yang diambil oleh pemerintah gampong dan pihak kepolisian dalam membentuk Kampung Bebas Narkoba sebagai model kawasan yang berkomitmen dalam memberantas peredaran barang terlarang tersebut.
“Kami di DPRK Banda Aceh sangat mendukung inisiatif seperti ini. Pencegahan narkoba harus dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga dan gampong.
“Dengan adanya Kampung Bebas Narkoba ini, diharapkan masyarakat bisa lebih peduli dan aktif dalam menjaga lingkungan dari pengaruh buruk narkoba,” ujar Syarifah Munirah dalam sambutannya.
Menurutnya, narkoba menjadi ancaman serius bagi generasi muda. Banyak anak muda yang terjerumus dalam penyalahgunaan narkotika akibat pergaulan yang salah dan minimnya pemahaman tentang dampak buruk yang ditimbulkan.
Oleh karena itu, kampanye seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para orang tua, agar lebih waspada terhadap lingkungan pergaulan anak-anak mereka.

Di sela acara, Syarifah Munirah juga berdialog dengan masyarakat setempat yang hadir. Ia menampung berbagai aspirasi dan masukan terkait permasalahan narkoba di lingkungan mereka.
Beberapa warga menyampaikan kekhawatiran mereka mengenai maraknya peredaran narkotika di kalangan remaja dan pentingnya penegakan hukum yang lebih tegas terhadap pelaku pengedar narkoba.
Seorang warga Gampong Baru, Fauzi (45), mengungkapkan bahwa selama ini masyarakat sering merasa khawatir dengan aktivitas mencurigakan di lingkungan mereka. Dengan adanya Kampung Bebas Narkoba, ia berharap pengawasan dapat lebih diperketat, dan upaya pencegahan dapat dilakukan lebih masif.
“Kami berharap program ini bukan hanya seremoni belaka, tapi benar-benar diterapkan di lapangan. Jika ada yang terindikasi sebagai pengguna atau pengedar, harus segera ditindak agar tidak merusak lingkungan,” kata Fauzi.
Syarifah Munirah menanggapi aspirasi tersebut dengan menyatakan bahwa DPRK Banda Aceh akan terus mengawal program ini agar berjalan dengan efektif dan berkelanjutan.
Ia juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam memberikan edukasi kepada anak-anak mereka agar tidak mudah terpengaruh oleh pergaulan yang salah.
“Jangan hanya mengandalkan pemerintah dan aparat, tetapi keluarga juga harus mengambil peran. Orang tua harus lebih peduli terhadap anak-anaknya, dengan siapa mereka bergaul, dan bagaimana aktivitas mereka sehari-hari,” tambahnya.
Dalam acara ini, juga dilakukan deklarasi komitmen bersama dari seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh gampong, pemuda, serta pihak kepolisian yang mendukung penuh program ini.
Beberapa kegiatan yang direncanakan dalam Kampung Bebas Narkoba antara lain penyuluhan rutin, patroli lingkungan, serta pembentukan tim relawan anti-narkoba yang akan bertugas mengawasi dan melaporkan segala aktivitas yang mencurigakan terkait narkotika. [dp]