DONYAPOST, Banda Aceh — Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah Dek Fadh, menginstruksikan seluruh Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) untuk memastikan harga bahan pokok tetap stabil menjelang bulan suci Ramadhan.
Hal ini disampaikannya saat memimpin apel pagi di halaman Kantor Gubernur Aceh pada Senin (19/2/2025).
Dalam amanatnya, Wagub menegaskan bahwa stabilitas harga pangan harus menjadi prioritas utama agar masyarakat tidak terbebani dengan lonjakan harga saat bulan puasa tiba.
“Kami meminta SKPA yang terkait untuk melakukan pengawasan ketat dan memastikan stok kebutuhan pokok cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat,” ujarnya.
Ia juga meminta instansi terkait untuk berkoordinasi dengan para pedagang dan distributor guna mencegah praktik spekulasi yang dapat menyebabkan kenaikan harga secara tidak wajar.
“Jangan sampai ada pihak yang memanfaatkan momen Ramadhan untuk mengambil keuntungan berlebihan. Pemerintah harus hadir untuk melindungi masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, Wagub juga mengimbau agar program bantuan sosial dan operasi pasar murah diperbanyak di berbagai daerah, terutama di wilayah yang rawan inflasi. Dengan demikian, masyarakat berpenghasilan rendah tetap dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa kesulitan.
Fadhlullah juga menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, kepolisian, dan pihak terkait lainnya dalam memastikan distribusi barang berjalan lancar.
“Jangan sampai ada hambatan distribusi yang menyebabkan kelangkaan barang, karena ini bisa berdampak langsung pada kenaikan harga,” katanya.
Menjelang bulan suci, Pemprov Aceh akan terus memantau perkembangan harga di pasar dan melakukan langkah-langkah antisipatif jika terjadi kenaikan harga yang signifikan.
Dengan upaya bersama, diharapkan masyarakat bisa menyambut Ramadhan dengan tenang tanpa harus terbebani masalah ekonomi.Apel Senin pagi yang dipimpin oleh Wakil Gubernur ini menjadi momentum bagi seluruh jajaran SKPA untuk lebih sigap dalam menghadapi tantangan ekonomi daerah.
Dengan komitmen kuat dari pemerintah, diharapkan harga kebutuhan pokok tetap terkendali sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk. [dp]
