DONYAPOST, Banda Aceh — Wakil Ketua Komisi III DPRK Banda Aceh, Tuanku Muhammad meminta Pemerintah Kota untuk menata sejumlah lapak penjual daging menjelang meugang agar tak mengurai kemacetan di sejumlah jalan utama.
Menurut Tumad sapaan Tuanku Muhammad sejumlah lapak daging yang akan beroperasi di ruas jalan utama kota Banda Aceh, seperti di simpang tujuh Ulee Kareng, dan Jalan T Iskandar kawasan Lambuk menuju jembatan Beurawee dipastikan harus tersusun rapi, supaya tidak mengambil bahu jalan.
Kemudian lanjut Tumad, Pemko Banda Aceh melalui dinas perhubungan perlu menurunkan tim ke lapangan untuk mengatur lalu lintas.
“Para petugas atau tim di lapangan perlu memastikan agar tidak terjadi penumpukan parkir pada satu bagian jalan. Mereka bisa mengarahkan pembeli untuk memarkirkan kendaraannya agar rapi. Seperti di simpang tujuh Ulee Kareng yang memiliki ruas jalan sempit dengan aktivitas padatnya penjual daging di sana ketika meugang dan bulan puasa,” kata Tumad kepada donyapost.com, Rabu (19/2/2025).
Tumad juga meminta Pemko Banda Aceh menginformasikan kepada masyarakat sejumlah titik penjualan daging meugang yang ada di Kota Banda Aceh.
Hal itu perlu dilakukan supaya masyarakat tahu lokasi penjualan daging dan memilih alternatif jalan lain bagi yang tidak menuju ke lokasi penjualan daging. Salah satunya bisa dibuat dengan poster atau penunjuk lokasi.
“Bagi masyarakat yang mungkin tidak membeli daging, mereka bisa memilih jalan alternatif lain, ini juga salah satu cara mengurai kemacetan di lokasi meugang,” katanya.
Ketua Fraksi PKS DPRK Banda Aceh ini juga menghimbau para penjual daging meugang agar tidak menumpuk sisa daging atau sampah di tepi jalan. Karena itu juga dapat membuat kemacetan.
“Ketika masyarakat melintas di jalan, mereka akan menghindari sisa daging yang ditumpuk di ruas jalan yang sudah sempit itu. Jadi selain diperhatikan kebersihannya juga perlu diperhatikan kemaslahatan lainnya,” ujar dia.[]
