Indeks

Google Beri Penjelasan Soal Nilai Tukar Dollar AS ke Rupiah Turun

Tangkap layar Google via espos.id

DONYAPOST, Jakarta — Google mengatakan kesalahan informasi nilai tukar dari rupiah ke dolar Amerika Serikat (AS) yang berada pada level 8.170,65 pada hasil pencarian di Google Search berasal dari data konversi pihak ketiga.

“Kami menyadari adanya masalah yang mempengaruhi informasi nilai tukar Rupiah (IDR) di Google Search. Data konversi mata uang berasal dari sumber pihak ketiga,” kata perwakilan Google, dilansir Antara, Sabtu (1/2/2025)

Setelah menerima laporan ketidakakuratan, Google telah meminta penyedia data untuk segera memperbaiki kesalahan informasi tersebut.

“Ketika kami mengetahui ketidakakuratan, kami menghubungi penyedia data untuk memperbaiki kesalahan secepat mungkin,” kata perwakilan Google.

Nilai mata uang Dollar dan Euro ke Rupiah anjlok hingga 50 persen lebih di laman Google Finance. Ketika mencari ke laman pencarian Google, USD to IDR akan menunjukkan angka Rp8.170,65, sementara EURO to IDR nilainya menjadi Rp8.348,50.

Padahal, apabila melakukan pengecekan di laman resmi Bank Indonesia, kurs jual adalah Rp16.340,30 per 1 Dolar AS dan Rp16.177,70 untuk kurs beli. Sedangkan untuk 1 Euro senilai Rp16.860,40 untuk kurs beli dan Rp17.033,13 untuk kurs jual.

Hal berbeda juga ditampilkan oleh laman XE, salah satu laman pengecekan nilai tukar mata uang global. XE juga melayani transfer uang secara global dan real time yang telah dipercaya lebih dari 30 tahun.

Nilai tukar 1 dollar AS terhadap rupiah berada di angka Rp16.346, sedangkan 1 Euro terhadap rupiah senilai Rp16.938 pada Sabtu pukul 19.21 WIB atau 12.20 UTC.

Sementara di Bank Indonesia (BI) pada Jumat (31/1/2025), nilai tukar rupiah (kurs) pada penutupan perdagangan hari itu melemah 49 poin atau 0,30 persen menjadi Rp16.305 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.257 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat turut melemah ke level Rp16.312 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.259 per dolar AS.

Sebelumnya, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Sabtu, menyatakan level nilai tukar Rp8.100-an per dolar AS sebagaimana yang ada di Google bukan merupakan level yang seharusnya.

Data Bank Indonesia mencatat kurs Rp16.312 per dolar AS pada tanggal 31 Januari 2025.

Sedangkan, pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menduga data nilai tukar dollar ke rupiah pada tampilan Googlemerupakan ulah serangan peretas (hacker).

Ibrahim berpendapat para peretas mempermainkan nilai tukar rupiah sebagai ekspresi kekecewaan mereka. Asumsi itu mempertimbangkan target Presiden Prabowo Subianto yang ingin mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

Menurut Ibrahim, data kurs rupiah pada Google itu adalah cara peretas menunjukkan bahwa rupiah bisa bernilai Rp8.000 jika pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 mencapai 8 persen.

Padahal, terdapat perbedaan prediksi dari berbagai pihak. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya di kisaran 4,8 persen-5,1 persen, sedangkan Kementerian Keuangan memproyeksikan 5,2 persen. BI juga sempat merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 3,3 persen.

Sementara itu, kondisi ekonomi kelas menengah ke bawah masih menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait risiko adanya lonjakan pengangguran.

Di sisi lain, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tersentralisasi dikhawatirkan tidak optimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Jika konsumsi masyarakat meningkat tetapi investasi stagnan, maka ekonomi sulit untuk tumbuh signifikan.

Dari segi perekonomian global, kebijakan Presiden AS Donald Trump dikhawatirkan akan mempengaruhi kinerja perekonomian Indonesia.

Pada bulan Januari dan Februari, diperkirakan akan terjadi perang dagang antara AS dengan Tiongkok, Eropa, Kanada, dan Meksiko. Selain itu, Trump juga mengancam akan memberikan denda 100 persen kepada negara-negara anggota BRICS yang tidak menggunakan dolar AS dalam perdagangan internasional.

Terlebih, Federal Reserve memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga meski Trump meminta mereka melakukan penyesuaian. Berbagai gejolak ekonomi itu kemungkinan besar menjadi pemicu kurs rupiah dipermainkan oleh peretas.

Sumber: espos.id/

Exit mobile version