Berita  

Ketua KAMMI Ajak Pelajar Banda Aceh Jauhi Pergaulan Bebas Sejak Dini

Khairul Rahmad, Ketua KAMMI Banda Aceh

DONYAPOST, Banda Aceh — Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Banda Aceh (KAMMI Banda Aceh), Khairul Rahmad S.Ag menjadi pembina upacara di SMP Negeri 18 Kota Banda Aceh dalam rangka upacara bendera yang diadakan, Senin (20/1/2025).

Dalam arahannya, Khairul Rahmad menyampaikan bahwa saat ini Banda Aceh menjadi kota tertinggi angka yang menderita HIV/AIDS. Mirisnya, pelajar dan mahasiswa menduduki posisi teratas dalam kasus penyakit menular itu.

Kata dia, tentu sangat menyedihkan melihat realita dari data tersebut, karena para pelajar yang seharusnya dipersiapkan untuk mengisi pos-pos penting dalam mengayomi bangsa, justru terkena penyakit tersebut.

Ketua KAMMI Banda Aceh tersebut juga mengajak semua pelajar untuk terus menjaga diri dari segala sesuatu yang dapat menyebabkan penyakit HIV/AIDS, seperti pergaulan bebas dan suka sesama jenis alias LGBT.

“Masa remaja usahakan memanfaatkan kesempatan dengan baik dan benar yang selalu mengarah ke hal-hal yang positif sehingga akan mendapatkan banyak manfaat untuk masa depan,” ungkap dia.

Khairul menyebutkan, pada masa muda biasanya kehidupan penuh dengan tantangan baik itu dalam bentuk permasalahan, kesulitan, kebingungan dan kesedihan, hal ini dikarenakan dunia remaja sudah lebih luas dari pada masa kanak-kanak.

“Begitu juga dalam menghadapi tantangan yang berbau negatif seperti narkotika, miras, free sex, dan lain-lain, remaja harus mampu menghindari dari hal-hal tersebut, sehingga kemungkinan besar akan berhasil didalam meraih masa depan yang cerah,” tutupnya.

Sebelumnya Anggota DPR Kota Banda Aceh Musriadi yang mengutip laporan dinas terkait menyebutkan, kasus HIV/AIDS di ibukota Provinsi Aceh dari tahun 2008 hingga 2024 sudah mencapai 441 kasus. Karena itu, ia meminta Pemerintah Kota Banda Aceh serius menangani kasus tersebut.

Berdasarkan laporan dinas kesehatan, kata Musriadi, kasus orang dengan HIV-AIDS (ODHA) dari tahun 2008 hingga Mei 2024 sebanyak 441 kasus dengan rincian 36 kasus HIV dan 105 kasus AIDS.

Politikus PAN itu menyebutkan, penyebab kasus HIV/AIDS di Banda Aceh didominasi kelompok laki-laki seks laki-laki (LSL). Penyakit menular itu disebut perlu penanganan serius.

Musriadi menyarankan setiap kecamatan di Banda Aceh melakukan skrining terhadap kelompok berisiko atau terluar HIV maupun sifilis. Dia meminta penanganan HIV/AIDS dilakukan lebih masif seperti COVID-19.