Berita  

Anggota DPRK Aceh Tenggara Berkunjung ke Aceh Singkil

Suasana santai di ruang kerja Sekwan DPRK Aceh Singkil | Foto Tarmizi Ripan/donyapost.com

DONYAPOST, Aceh Singkil — Tiga Anggota DPRK Aceh Tenggara berkunjung ke Aceh Singkil, Jumat (17/1/2025) untuk melihat prospek tanaman kelapa sawit dan sektor kelautan di daerah tersebut. Kini kedua sektor itu menjadi andalan penghasilan rakyat di kabupaten bermoto, “Sekata- Sepakat”.

Ketiga anggota DPRK Aceh Tenggara yang mengunjungi Bumi Syech Abdurrauf As Singkil itu; H Bustami Rahmudi, Aliyas dan Musliyadi, S.Pd. “Kami tertarik dengan tanaman kelapa sawit dan sektor kelautan yang menjadi andalan bagi masyarakat Aceh Singkil,” ujar Bustami Rahmudi kepada donyapost.com, saat ditemui di ruang kerja Sekeretaris dewan (Sekwan) Aceh Singkil, M Yunus.

Menurut politisi Partai Gerindra ini, secara ekonomis kedua sektor tersebut akan sangat mendukung ekonomi rakyat. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan pihaknya melakukan kunjungan kerja ke kabupaten Aceh Singkil. “Secara religius dan budaya banyak kesamaan dengaan Aceh Tenggara,” timpal rekannya Ilyas.

Politisi Hanura ini menambahkan, secara budaya Aceh Singkil dan Aceh Tenggara banyak kesamaan termasuk bahasa. Dia menjelaskan bahasa Singkil hanya beda logat dengan bahasa Alas di wilayah Aceh Tenggara.

Apalagi, kedua kabupaten tersebut berbatasan langsung atau bertetangga berdasarkan peta wilayah sebelum pemekaran Aceh Singkil dari Aceh Selatan, sekira April 1999 silam.

Bahkan, pada peta geografis sebelum pemekaran Aceh Tenggara berada di bagian utara Aceh Singkil. Namun setelah Kota Subulussalam mekar dari Aceh Singkil pada 2007 lalu, peta menjadi berubah lagi.

Pemerintahan Kota (Pemko) Subulussalam dengan lima wilayah kecamatan, masing-masing Kecamatan Simpang Kiri beribukota Subulussaam, Penanggalan dengan ibu kota Dasan Raja, Kecamatan Runding beribu kota Runding, Longkip dengan ibu kota Longkip serta Kecamatan Sultan Daulat beribu kota Jambi Baru.

Wilayah Kecamatan Sultan Daluat tercatat berbatasan langsung dengan wilayah Aceh Tenggara di bagian utara Pemko Subulussalam. Hal inilah yang kemudian membuat Aceh Singkil dan Aceh Tenggara tidak termasuk bertetangga atau berbatasan langsung lagi.

Sedangkan potensi sektor kelautan dan berbagai spot pariwisatanya terutama Kawasan Kepulauan Banyak merupakan potensi sumber daya alam yang dimiliki Aceh Singkil. Berbeda dengan Aceh Tenggara yang berada di kawasan dataran tinggi Bukit Barisan.

Kabupaten beribukota Kutacane ini tidak memiliki wilayah garis pantai yang menjadi keunikan dan perbedaan tersendiri bagi kedua kabupaten. Demikian ulasan ketiga anggota dewan asal Aceh Tenggara. [tarmizi ripan]