DONYAPOST, Batam – Para pimpinan Komite Olahraga Nasional (KONI) Se-Indonesia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada KONI Aceh yang telah berkontribusi dalam upaya menyukseskan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 Wilayah Aceh yang telah selesai dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) KONI tentang ‘Evaluasi PON XXI/2024 Aceh-Sumut dan Proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) ke Depan Lebih Profesional’ menyepakati sejumlah keputusan di Aston Hotel Kota Batam Kepulauan Riau.
Diskusi berlangsung hangat dalam suasana kekeluargaan dan persatuan olahraga. Terwujudnya pertemuan tersebut merupakan implementasi amanah pasal 37 (4) UU 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan, salah satu tugas KONI adalah melaksanakan dan mengoordinasikan kegiatan pekan olahraga tingkat Nasional.
Pertemuan kali ini diawali diskusi tentang evaluasi PON, berkaca pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 sebagai PON pertama di dua provinsi berlandaskan PP. Nomor 7 Tahun 2020 tentang Penyelenggaran Pekan dan Kejuaraan Olahraga.
Ke depan diharapkan SK Menpora tentang penetapan provinsi tuan rumah PON dapat sesegera mungkin agar perencanaan dapat dilakukan secara maksimal.
Ketetapan tuan rumah PON dari pemerintah sedini mungkin dapat menghindari masalah keterlambatan persiapan. PON XXI Aceh-Sumut 2024 terkendala dengan terbatas serta telatnya pencairan APBN dan APBD yang berakibat pada telatnya venue bahkan tidak bisa dilakukan test event sebelum rangkaian pertandingan PON dimulai.
Selain itu, peralatan berikut perlengkapan pertandingan juga bisa terdampak karena terlambatnya proses tender yang disebabkan terlambatnya pencairan anggaran.
Oleh karenanya, salah satu hasil pertemuan tersebut yakni mendorong Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI segera menerbitkan Penetapan Penyelenggaraan PON XXII Tahun 2028 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), agar Tuan Rumah segera menyiapkan pendanaan melalui APBD maupun APBN secara matang dan terprogram.
Selanjutnya yang masuk dalam evaluasi adalah mekanisme pada skor agar menggunakan sistem scoring digital terintegrasi teknologi Games Management System (GMS).
Tujuannya agar penilaian lebih akurat dan transparan. Pada PON XXI Aceh-Sumut 2024, beberapa wasit/juri masih gunakan metode manual yang berujung protes.
Forum Rapat Koordinasi (Rakor) yang dibuka oleh Ketum KONI Pusat Marciano Norman, di Batam, dari tanggal 29 November hingga 1 Desember 2024.
“Kita apresiasi sekali, KONI Pusat di tengah segala keterbatasannya selalu membuat terobosan-terobosan positif, khususnya evaluasi besok, yang pastinya kita optimis akan menjadikan PON selanjutnya lebih baik.,” terang Ricky Kurniawan, Ketum KONI Bangka Belitung.
“Kegiatan ini bagus sekali. Kita butuh evaluasi, untuk jadi catatan agar ke depan gak ada masalah yang terus berulang.,” tambah Ricky.
Di samping itu, mereka juga memiliki harapan khusus terhadap penyelenggaraan PON. Berkaitan dengan strategi Jawa Timur meraih prestasi, Nabil berharap kepastian sedini mungkin. “Kami perlu kepastian cabang olahraga yang akan dipertandingkan beserta nomornya. 3 tahun sebelum penyelenggaraan selambat-lambatnya, Cabor dan nomor sudah harus diputuskan.,” kata Nabil.
“Peningkatan kualitas wawasan dan komitmen wasit juri.,” tambah Ketum KONI Jawa Timur menyampaikan harapan.
Berbeda dengan KONI Jawa Timur, KONI Bangka Belitung memiliki atensi lain. “Masalah utama pastinya, pertama konsumsi, kedua standar pelayanan tuan rumah, & ketiga wewenang intervensi KONI Pusat.,” terang Ricky.
“Beberapa hal tersebut selalu jadi masalah setiap PON, ujung-ujungnya Panwasrah selalu hanya bisa jadi motivator dan bagian yang mengingatkan PB.PON, tapi PB.PON malah cuek bebek. Kemarin PON Aceh berjalan luar biasa baik, PON Sumut minta ampun.,” ujar Ricky sampaikan keluhannya.
“Kemarin PON (Wilayah) Aceh berjalan luar biasa baik,” kata tdia.
Menanggapi apresiasi tersebut, Ketum KONI Aceh H. Kamaruddin Abu Bakar juga menyampaikan terimakasih kepada KONI seluruh Indonesia, yang telah memberikan kepercayaan kepada Aceh untuk menjadi tuan rumah.
“Juga terimakasih atas dukungan yang diberikan semasa pelaksanaan PON XXI di Wilayah Aceh,” kata Abu Razak—sapaan akrab H. Kamaruddin Abu Bakar.