Indeks
Berita  

Farid Nyak Umar Gelar Sosialisasi dan Edukasi Budidaya Tanaman Hias

Anggota Kelompok Wanita Tani se Kuta Alam, Banda Aceh mengikuti Sosialisasi dan Edukasi Budidaya Tanaman Hias | Foto Mismail

DONYAPOST, Banda Aceh — Ketua Komisi IV DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar, ST menginisiasi kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Budidaya Tanaman Hias. Ada 41 anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) se Kuta Alam, Banda Aceh yang mengikuti acara tersebut di Poapia Cafe, Pango Raya, Kecamatan Ulee Kareng.

Ketua Panitia Mardansyah, S.sos, ST. MM, MT dari Dinas Pangan Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DP2KP) Kota Banda Aceh menjelaskan, 41 peserta dari KWT tersebut berasal dari Kuta Alam dan juga penyuluh tani. “Acara ini berlangsung selama dua hari dari Sabtu dan Minggu,” kata dia, kepada awak media.

Kata dia, pelatihan ini digagas Ketua Komisi IV yang juga Ketua Fraksi PKS DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar ST. Untuk membahani peserta, panitia mengundang dua narasumber yang sangat kompeten yakni Dedin Mauludin alias Ucak asal Cikarang, Garut Jawa Barat dan Febri Sugianto, juga dari Jawa Barat.

Farid Nyak Umar ketika memberi sambutan saat pembukaan, Sabtu (9/11/24) mengatakan acara sosialisasi dan budidaya tanaman hias tersebut sudah dua kali diundur, karena kegiatan narasumber cukup padat.

Dua pemateri yang diundang cukup padat agendanya, sehingga acara yang sudah direncanakan jauh-jauh hari baru bisa dilaksanakan sekarang.

“Pemateri kita Pak Ucak ini, Juri Nasional Bonsai yang juga pengusaha Paprika sekaligus pemasok di Jawa Barat. Sedangkan Ustazd Febri Sugianto, seorang herbalis yang juga pengusaha Bonsai,” sebut Farid yang juga Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kota Banda Aceh.

Dalam kesempatan tersebut, Farid juga menjelaskan ide awal menggelar pelatihan budidaya tanaman hias kepada KWT-KWT di Kuta Alam. Hal ini bermula saat dirinya turun lapangan, terutama saat di Gampong Kota Baro, Kecamatan Kuta Alam. Farid melihat KWT cukup baik dan aktif.

Ketua Komisi IV Farid Nyak Umar saat memberi sambutan | Foto Mismail

Karena itu, ia menginisiasi kegiatan budidaya tanaman hias untuk KWT, agar bisa bermanfaat untuk mereka di kemudian hari. “KWT yang diundang ikut acara ini yang aktif-aktif saja. Selama ini kita melihat banyak yang tidak produktif,” ujar dia.

Harapan besar Farid, usai pelatihan ini, para ibu-ibu KWT bisa membudidayakan tanaman hias di pekarangan masing-masing, sehingga bernilai ekonomis.

Sementara Kepala Dinas Pangan Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DP2KP) Kota Banda Aceh M Nurdin S.sos, M,Si, ketika membuka kegiatan tersebut berharap para penyuluh dan KWT agar memanfaatkan pelatihan tersebut secara maksimal. Ia meminta para peserta untuk fokus dan serius.

Memang kata Kadis DP2KP, awalnya kegiatan rumahan dimulai dari hobi, tapi cukup potensial untuk dijadikan lahan bisnis. “Bahkan bisa mempromosikannya via media sosial,” ujarnya.

Urban Farming

Dalam kesempatan itu, M. Nurdin, menjelaskan bahwa Kota Banda Aceh memiliki lahan pertanian yang sangat terbatas, sehingga program gerakan menanam urban farming ini menjadi salah satu strategi penting yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh.

“Kota Banda Aceh masih memiliki lahan pertanian seluas 42,21 hektar yang tersebar di empat kecamatan dan sembilan gampong. 13 hektar sawah tadah hujan mampu dimanfaatkan oleh petani kita untuk menanam padi sementara 29,21 hektar tidak dapat ditanam karena mengalami kekeringan dan tidak tersedia sumber air,” jelas Nurdin.

Oleh karena itu, Nurdin melihat program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) sebagai solusi tepat untuk berkontribusi terhadap ketahanan pangan, termasuk mendorong kelompok wanita tani. “Tanaman hias juga sangat baik untuk menambah pendapatan keluarga,” ujar dia.

Dia mengungkapkan, pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk menanam tanaman hortikultura seperti sayur dan buah-buahan, tanaman hias dapat menjadi solusi efektif dalam menekan inflasi daerah.

“Aktivitas masyarakat yang bergerak memanfaatkan lahan yang tersedia di rumah masing-masing dengan tujuan agar kebutuhan pangan di rumah tangga tersedia dan dapat meningkatkan ekonomi keluarga,” kata Nurdin.

Exit mobile version