Indeks
Berita  

Pemerintah Aceh Gerak Cepat Tangani Longsor di Gayo Lues

Tim tanggap darurat saat melakukan penanggulangan bencana longsor dengan menggunakan alat berat pada ruas jalan yang terdampak longsor di Gayo Lues, Minggu (13/10/2024). [Dok: PUPR Aceh]

DONYAPOST, Banda Aceh — Menanggapi perintah Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal, ZA, M.Si, terkait penanganan cepat longsor di kawasan Gayo Lues, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh, Mawardi, melaporkan rencana tanggap darurat di lokasi yang terdampak.

Longsor ini terjadi di ruas Jalan Peunaron-Lokop-Batas Gayo Lues, dengan tujuh titik tebing mengalami longsoran yang bervariasi antara skala besar dan kecil.

Mawardi mengatakan Dinas PUPR Aceh telah menjadwalkan pengiriman alat berat berupa loader yang akan diberangkatkan pada Senin pagi (14/10/2024).

“Proses pengiriman alat akan disesuaikan dengan kondisi cuaca untuk memastikan keamanan seluruh tim yang bertugas,” kata Mawardi dalam laporannya kepada Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA.

Mawardi menyebutkan, tim lapangan dari UPTD II Dinas PUPR Aceh, dibantu oleh masyarakat setempat dan personel Koramil serta Polsek setempat, akan memastikan keamanan pengguna jalan selama proses pembersihan material longsoran berlangsung.

Dinas PUPR memperkirakan proses pembersihan material yang menutupi badan jalan akan memakan waktu sekitar dua hingga tiga hari, “tergantung kondisi di lapangan, mudah-mudahan selesai sesuai target,” ujar Mawardi.

Mawardi menambahkan jika penanganan longsor ini dilakukan menggunakan dana rutin dari UPTD II, dengan menyewa alat berat dari kontraktor lokal. Mereka telah menegaskan komitmen untuk segera menangani dengan cepat, sebagai bukti keadaan dan kesigapan dalam menangani bencana.

Pemerintah Aceh menginstruksikan proses penanganan ini dapat segera memulihkan akses jalan yang terdampak, sehingga lalu lintas di daerah tersebut dapat kembali normal secepatnya.

Apalagi Pj Gubernur Aceh menegaskan, jika pemerintah Aceh selalu sigap jika sewaktu-waktu bencana seperti longsor terjadi. “Di Aceh Tenggara juga sudah distandbykan alat berat berupa excavator selama 2 tahun untuk siaga bencana banjir bandang dan tanah longsor,” kata Safrizal. [dp]

Exit mobile version