DONYAPOST, Aceh Besar — Mantan anggota DPR Aceh Tgk Musannif menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mendukung pelaksanaan syariat Islam secara menyeluruh di Aceh.
Hal itu diungkapkan dalam tausiah subuh yang berlangsung khidmat di Masjid Baitul Kiram, Peukan Biluy, Darul Kamal, Jumat (11/10/2024).
Kata dia, meskipun Provinsi Aceh telah mendapatkan legalisasi penerapan Syariat Islam dari pemerintah pusat, namun dukungan anggaran yang serius masih amat minim. “Hanya mencapai 5 persen dari APBA,” ungkap dia.
Menurut Tgk Musannif, penegakan syariat Islam di Aceh sering kali terkesan sebagai lip service, jauh dari realisasi yang diharapkan. Ia mengingatkan, masjid harus berfungsi lebih dari sekadar tempat ibadah.
Disebutkan, ada tujuh fungsi penting yang perlu dioptimalkan: sebagai tempat ibadah utama, penyedia pendidikan agama, pusat aktivitas sosial seperti santunan dan pembagian zakat, lokasi perundingan musyawarah untuk isu-isu masyarakat.
Lalu, sambung dia, wadah untuk melestarikan nilai-nilai budaya Islam, simbol persatuan umat Islam, serta sebagai pengembangan ekonomi umat melalui kegiatan seperti bazar dan pelatihan keterampilan.
‘Tgk Musannif memberikan contoh inspiratif dari Masjid Jogokariyan di Yogyakarta, yang telah berhasil menjadi masjid percontohan tingkat nasional dengan manajemen yang inovatif dan penerapan fungsi-fungsi masjid secara maksimal.
Ia mengajak masyarakat untuk menjadikan masjid sebagai pusat pengembangan komunitas, di mana semua elemen masyarakat dapat berkontribusi dan berpartisipasi aktif,” urai Tgk Musannif.
Tausiah tersebut juga dihadiri oleh berbagai tokoh seputar Kecamata Darul Kamal, dan juga dihadiri oleh Ir Sanusi Hasyim, calon bupati Aceh Besar, yang menyatakan dukungannya terhadap pemajuan fungsi masjid dalam kehidupan sehari-hari. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama serta bincang ringan sambil ngopi dan bersilaturahmi dengan jamaah subuh. [dp]